Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi PasarPolis Pasarkan Asuransi Lewat Insurtech

Ini Strategi PasarPolis Pasarkan Asuransi Lewat Insurtech Kredit Foto: PasarPolis
WE Finance, Jakarta -

Saat ini, perkembangan insurance technology (insurtech) di Indonesia masih belum terlalu besar. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan pola perilaku konsumen, Founder & CEO PT PasarPolis Indonesia, Cleosent Randing meyakini industri insurtech akan semakin berkembang ke depan. 

Dia menyampaikan, PasarPolis sendiri memiliki strategi untuk dapat terus berkembang. Salah satunya dengan membuat berbagai jenis inovasi distribusi yang disebut omnichannel (melalui berbagai kanal). Menurutnya membentuk partnership merupakan hal yang penting.

"Karena insurtech itu baru, kita melihat bahwa ekosistem ini perlu dikembangkan dengan berbagai partner. Bagaimana kita membawa asuransi itu ke konsumen, bukannya konsumen harus beli asuransi atau embedded ekosistem," ujar Cleosent dalam webinar 'Prospek Insurtech di Indonesia' pada Kamis (2/3).

Kedua, buatlah produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari seseorang bangun tidur, hingga dia kembali lagi ke rumah untuk tidur, Cleosent mengatakan di setiap langkah-langkah tersebut akan ada berbagai jenis risiko.

"Baik itu kecil maupun besar, yang sebenarnya bisa di-cover oleh asuransi. Sehingga bagaimana kita bisa membuat inovasi produk yang bisa memberikan solusi di dalam melindungi keseharian, dan menanamkan kesadaran tentang pentingnya asuransi yang bisa melekat dalam seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Jalankan Mandat UU PPSK, OJK Siap Awasi Bisnis Kripto hingga Koperasi

Untuk membentuk inovasi produk tersebut, maka Cleosent menuturkan perlu adanya kolaborasi dari seluruh stakeholder, baik dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun industri asuransi.

"Sehingga orang tersebut bisa mengerti relevansi produk asuransi itu terhadap kebutuhannya dia," imbuhnya.

Selain itu ia mengungkapkan, tagline Presiden Joko Widodo saat masa pandemi Covid-19 yang selalu mengedepankan 3M (Murah, Mudah, dan Menyenangkan) pun bisa diterapkan di dalam industri insurtech.

"Jadi bagaimana kita bisa memberikan produk-produk asuransi yang di dalam pembeliannya, di dalam klaimnya, itu bisa Mudah, Murah dan Menyenangkan," pungkasnya.

Baca Juga: IFG Life Tunjuk Dua Direktur Baru, Berikut Susunannya

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: