Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bank Muamalat Meroket 316%, jadi Rp 52 Miliar pada 2022

Laba Bank Muamalat Meroket 316%, jadi Rp 52 Miliar pada 2022 Kredit Foto: Bank Muamalat
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berhasil mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 52 miliar pada 2022. Nilai tersebut tumbuh 316% secara tahunan (yoy) dari Rp 12,5 miliar pada 2021.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril mengatakan, peningkatan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi (FBI) sebesar 95% yoy dari Rp 560,5 miliar pada 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada 2022. 

“Tahun ini kami mengimplementasikan sejumlah rencana strategis. Pertama, optimalisasi dan penajaman potensi bisnis di segmen pembiayaan dan pendanaan, terutama segmen ritel. Kemudian kedua, penajaman strategi saluran distribusi, baik jaringan fisik maupun jaringan digital. Ketiga, pengembangan organisasi dan sumber daya manusia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (20/2).

Hery mengatakan, tahun ini merupakan transformasi untuk tumbuh sehat dengan profit yang berkelanjutan. Oleh karena itu, raihan positif pada tahun 2022 menunjukkan bahwa perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut.

Baca Juga: Satu Dekade, Pembiayaan Home Credit Tembus Rp 51 Triliun

Aset Bank Muamalat mencapai Rp 61,4 triliun, tumbuh 4,2% yoy pada 2022. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 46,14 triliun. Untuk kualitas aset perseroan terjaga dengan baik. Terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,86% (nett). 

Tak hanya itu, bank syariah pertama ini mampu menekan beban operasional sehingga efisiensi meningkat. Hal itu tercermin dari turunnya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 99,30% menjadi 96,62% per 31 Desember 2022. 

Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan juga meningkat sebesar 8,94% yoy dari 23,76% pada 2021 menjadi 32,70% pada 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh realisasi penambahan modal tier 2 sebesar Rp 2 triliun.

"Dengan demikian, total modal Bank Muamalat pada 2022 sebesar Rp 6,97 triliun atau meningkat sebesar 34,4 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 5,19 triliun," terangnya. 

Sebagai informasi, pada Agustus 2022 Bank Muamalat mendapatkan peringkat (rating) idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek perusahaan adalah stabil. Peringkat ini juga berlaku untuk surat berharga syariah atau Sukuk Mudharabah 2021.

Baca Juga: Keluarkan Kocek Rp 510 Miliar, Bank Sinarmas Dirikan Bank Nano Syariah

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: