Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aset Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Capai Rp 40,04 Triliun, Naik 26,9% pada 2022

Aset Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Capai Rp 40,04 Triliun, Naik 26,9% pada 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Bisnis syariah PT Bank Maybank Indonesia terus melonjak. Tercatat aset Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia meningkat hingga 26,9% pada Desember 2022 dari realisasi 24,8% pada Desember 2021.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, total aset tersebut tumbuh 2,1% menjadi Rp 40,04 triliun. Sedangkan pembiayaan syariah tumbuh 3,1% menjadi Rp 26,43 triliun pada 2022. 

"Laba operasional bank sebelum provisi UUS Maybank Indonesia, naik 13,1% menjadi Rp 856 miliar, didukung struktur pendanaan yang lebih efisien dengan CASA secara signifikan bertumbuh diikuti dengan peningkatan pendapatan komisi," kata Taswin dalam keterangan resmi dikutip Minggu (19/2). 

Dengan realisasi tersebut, UUS Maybank Indonesia mengambil langkah konservatif dalam menjaga kualitas aset melalui peningkatan level pencadangan pada portofolio tertentu. Hal ini berdampak kepada laba sebelum pajak (PBT) secara keseluruhan menjadi Rp 302 miliar dari Rp 450 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Implementasi ESG, Bank DBS Indonesia Salurkan Pendanaan Rp 1 Triliun ke Sektor Berkelanjutan

Alhasil, Maybank Indonesia mampu membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun meskipun masih terimbas oleh volatilitas pasar global.  

"Sepanjang 2022, kami berhasil membukukan pertumbuhan kredit pada segmen kunci dan di saat yang bersamaan, memperkuat fundamental bank untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan, khususnya melalui segmen UKM yang merupakan kekuatan inti dan tulang punggung perekonomian," ujar Taswin.

Pada tahun 2023, Tawin menekankan bahwa Maybank akan terus melanjutkan upaya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME, serta memperluas jangkauan layanan bank dengan memanfaatkan ekosistem digital.

Tak hanya itu, perusahaan juga akan terus memperkuat produktivitas organisasi untuk meningkatkan ketangguhan, baik dari segi operasional maupun bisnis dalam meraih peluang pertumbuhan ke depan. Strategi ini berhasil menekan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) perusahaan. 

"NPF membaik menjadi 3,0%  (gross) dan 2,3% (net) pada Desember  2022 dari 3,7% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2021, sementara Financing to Deposit Ratio (FDR) berada pada tingkat yang sehat, yakni 85,0%," ungkapnya.

Baca Juga: Dorong Transformasi Digital, Bank Banten Perkuat UMKM di Tanah Jawara

Pada kesempatan tersebut, Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Khairussaleh Ramli mengungkapkan perusahaan terus menunjukkan ketangguhan dan kemampuan dalam memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di tengah situasi makro yang penuh tantangan.

"Kami tetap optimis terhadap peluang pertumbuhan di Indonesia dan akan terus berupaya untuk meraih peluang tersebut, serta di saat yang bersamaan, menyediakan layanan perbankan yang lebih baik bagi nasabah kami," kata Dato'.

Oleh karena itu, Grup Maybank berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Maybank Indonesia untuk merealisasikan tujuan, khususnya dalam memperkuat posisi perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Lebih lanjut, strategi M25+ yang telah diperbarui, menurut Dato, diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan jaringan bisnis Maybank untuk terus memenuhi ekspektasi nasabah dan memperkuat daya saing di industri perbankan. 

Baca Juga: Efek Global Market, Laba Maybank Indonesia Susut Jadi Rp 2,04 Triliun pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: