Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pangkas Lebih dari 100 Kantor Cabang Pembantu, BTN: Karyawan Direlokasi Ke Pusat

Pangkas Lebih dari 100 Kantor Cabang Pembantu, BTN: Karyawan Direlokasi Ke Pusat Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat selama dua tahun telah menutup sebanyak lebih dari 100 Kantor Cabang Pembantu (KCP) di seluruh Indonesia seriring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Head of Service Quality & Distribution,Division Bank BTN Ferry Sipahutar mengatakan, saat ini perseroan memiliki sebanyak 81 kantor cabang, 33 kantor cabang syariah, dan  534 kantor cabang pembantu yang tersebar pada 35 provinsi di Indonesia.

"100 (KCP) lebih kita tutup tapi transaksi bisnis masih meningkat. Kenapa? Karena pandemi, digitalisasi ini membuat masyarakat lebih cenderung perlu layanan digital bukan layanan fisik lagi. Selain itu, cabang itu masih berdiri di gedung milik-milik kita sendirikan. Tapi kalau KCP kan tempat-tempat yang sewa. Itu kalau kita lihat dengan potensial, ya kita tutup," ujarnya dalam acara Indonesian Financial Literacy Conference 2023: Digital Financial Literacy and Digital Financial Inclusion: Cores in Achieving Financial Resilience di Jakarta, dikutip Senin (24/7).

Ferry mengatakan, pada tahun ini Bank BTN tidak melakukan penutupan terhadap kantor cabang pembantu. Menurutnya, akan ada pemangkasan lagi untuk kantor cabang pembantu pada tahun depan. Namun, dirinya belum dapat memastikan berapa jumlah kantor cabang pembantu yang akan ditutup.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, BRI Targetkan Loan at Risk (LAR) Kembali Single Digit di 2025

"Tahun depan ada perencanaan, tapi angkanya belum bisa saya sebut. Karena kan itu jumlahnya tidak mungkin banyak lagi. Karena udah 100 kemarin, pasti penutupannya nggak akan banyak lagi," ungkapnya.

Meski demikian, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap nasib para karyawan persroan. Ferry mengatakan  nasib karyawan tersebut akan direlokasi ke bagian sentralisasi.

"Kita tutup kantor tapi nggak mengurangi pegawai. Karena, dengan digitalisasi itu banyak proses yang dilakukan secara sentral. Jadi pegawai-pegawai tadi bisa di relokasi ke sentralisasi," pungkasnya. 

Hingga semester I 2023, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp 308 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 7,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 286,15 triliun.

Bank spesialis perumhanan ini juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada semester I 2023 menjadi Rp 313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 307,31 triliun. 

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mencapai Rp 170,22 triliun, naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp 137,45 triliun. 

Dengan pencapaian tersebut, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp 1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,471 triliun. 

Sementara total aset bank pelat merah ini hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi  Rp 400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 381,74 triliun.

Baca Juga: OJK Tetapkan Saham Sinergi Inti Andalan Prima Sebagai Efek Syariah

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: