Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Tantangan Ekonomi 2023, Ini Strategi Bisnis yang Dipersiapkan BRI Finance

Jawab Tantangan Ekonomi 2023, Ini Strategi Bisnis yang Dipersiapkan BRI Finance Kredit Foto: PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance)
WE Finance, Jakarta -

Industri multifinance kembali dihadapi oleh berbagai tantangan yang dapat menghambat laju pertumbuhan bisnis, termasuk potensi tantangan yang terjadi pada tahun ini. 

Seperti diketahui, mulai dari masalah suku bunga acuan, kemudian potensi resesi global yang mendorong perlambatan ekonomi internasional. Ada pula tantangan dari fluktuasi harga bahan bahan bakar minyak (BBM) serta kondisi politik nasional menghadapi tahun pemilu 2024.

Salah satu perusahaan multfinance, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis agar kinerja perseroan bisa sejalan dengan proyeksi industri pembiayaan.

Sekretaris Perusahaan BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan, salah satu langkah strategis yang dilakukan perseroan yaitu fokus untuk meningkatkan profitabilitas salah satunya melalui joint financing.

Baca Juga: Adira Finance Bidik Pertumbuhan Pembiayaan hingga 20% pada 2023

“Bisa dengan BRI (perusahaan induk) atau di luar BRI baik itu perbankan atau perusahaan pembiayaan. Tentunya dengan mengacu kepada peraturan dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlaku,” kata Taufiq dalam keterangan resmi, Rabu (15/2).

Kemudian BRI Finance akan mengoptimalkan sinergi pemasaran dengan melakukan penguatan titik captive yang sudah ada. Dalam hal ini perseroan menambah koordinator dan tenaga relationship manager (RM) di kota-kota tertentu yang potensi pasarnya cukup besar.

Hal ini mengacu pada kinerja tahun lalu. Penambahan koordinator dan tenaga pemasaran ini diyakini akan memudahkan koordinasi, memperkuat penetrasi pemasaran dan juga diharapkan menumbuhkan pencapaian disbursement.

"Perseroan akan memanfaatkan sinergi dengan perusahaan induk yaitu BRI dengan referral dari kantor-kantor cabang BRI," ujarnya.

Selanjutnya, BRI Finance akan mengembangkan pasar di bidang fleet selain used car dan refinancing yang selama ini sudah digarap.

“Bisa untuk fasilitas COP atau MOP bagi karyawan perusahaan mitra maupun penyediaan kendaraan fleet untuk perusahaannya sendiri. Perusahaan yang dibidik untuk saat ini adalah BUMN dan grup BUMN serta perusahaan-perusahaan swasta yang bonafide. Kami akan menyasar potensi yang memang cukup aman dari segi risiko,” kata Taufiq.

BRI Finance juga akan terus melanjutkan digitalisasi proses bisnis yaitu dengan enhancement aplikasi My BRIf. Aplikasi tersebut menjadi one stop digital financing platform bagi BRI Finance, yaitu sebagai media informasi, media transaksi, personalisasi dan market demand untuk ritel.

"Selain itu, BRI Finance pun akan mensinergikan My BRIf dengan super apps BRI yaitu BRImo," ujarnya.

Taufiq mengatakan, sinergi dengan super apps milik perusahaan induk tersebut memiliki potensi sangat besar. Hingga akhir 2022 pengguna aplikasi BRImo sudah mencapai 22,3 juta. Jumlah itu naik secara signifikan yaitu 68,5% dibandingkan tahun 2021. 

BRI Finance pun melakukan kolaborasi digitalisasi dan publikasi dengan business partner baik otomotif atau non otomotif, market place dan juga media publikasi.

Dari sisi jaringan kerja, perseroan akan dan sudah menambah 16 point of sales di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Tujuannya memperdalam penetrasi ke sentra-sentra industri dan bisnis yang akan dioptimalkan untuk meraih potensi market di Jabodetabek.

“Kemudian adalah penguatan manajemen risiko, baik dari credit scoring maupun collection scoring. Jadi itu adalah hal-hal yang akan dilakukan pada 2023 untuk bisa menjawab tantangan,” pungkasnya.

Baca Juga: Raih Laba Rp 1,8 Triliun, BFI Finance Optimis Capai Kinerja Oke di 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: