Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan Pembiayaan Tumbuh 12,5%, BRI Finance Gandeng BRI dan Grup BUMN

Targetkan Pembiayaan Tumbuh 12,5%, BRI Finance Gandeng BRI dan Grup BUMN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memproyeksikan pertumbuhan piutang pembiayaan secara tahunan hingga Desember 2023 berkisar 12,5%. Adapun besaran piutang pembiayaan BRI Finance pada akhir Juni 2023 telah mencapai  lebih dari Rp 7 triliun. 

Pelaksana Tugas Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana mengatakan, perseroan optimistis piutang pembiayaan tetap tumbuh dengan baik pada semester II 2023. Kendati industri pembiayaan diperkirakan menghadapi sejumlah tantangan ke depannya.

“Melihat kondisi eksternal terutama penjualan mobil yang masih menunjukan tren positif, keragaman produk yang dimiliki perusahaan pembiayaan, dan inisiatif strategi yang dimiliki perusahaan, BRI Finance tetap optimistis dapat menyalurkan pembiayaan baru di atas Rp 6 triliun tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (10/8).

Guna mencapai angka tersebut, perseroan melakukan rekomposisi portofolio pembiayaan konsumer ke arah pembiayaan yang memberi yield yang lebih tinggi. Selain itu, anak usaha dari BRI ini terus mengembangkan kapabilitas untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui pengembangan digitalisasi dengan berbagai tools guna memitigasi risiko agar proses cepat dan akurat.

Baca Juga: Perluas Investasi Nasabah, Bank Mandiri Hadirkan Reksadana dari Trimegah Asset Management

“Kami pun terus melakukan pengembangan fitur produk yang menarik agar dapat bersaing di pasar. Juga tentunya meningkatkan kompetensi pekerja agar lebih agile dalam menghadapi setiap perubahan kondisi eksternal yang dinamis, sehingga produktivitas tetap terjaga,” jelasnya. 

BRI Finance, lanjut Ari, juga terus mengembangkan digitalisasi proses bisnis, pengembangan produk yang menarik, dan meningkatkan sinergi dengan BRI Group maupun BUMN group. 

Hal tersebut diiringi dengan menjaga kualitas pembiayaan melalui proses seleksi yang seksama dengan memanfaatkan peralatan (tools) yang tersedia terhadap calon debitur yang akan disetujui untuk meminimalisir risiko gagal bayar. 

Tak hanya piutang pembiayaan, BRI Finance juga optimistis dapat mempertahankan kinerja yang positif serta menjaga kualitas pembiayaan dengan proyeksi non performing financing (NPF) di bawah 2% di tengah risiko industri yang meningkat pada semester II 2023.

Ari menegaskan, potensi risiko dari kondisi eksternal tentu dapat mepengaruhi NPF pembiayaan. Kendati demikian, BRI Finance dapat mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF perseroan saat ini masih cukup terkendali. Tercatat NPF per Juni 2023 sekitar 1,73%. 

“Persentase itu mengalami penurunan dari 2,07% pada akhir Juni 2022 secara tahunan (yoy)," pungkasnya.

Baca Juga: Bank Muamalat Jadi Perusahaan yang Diminati Mahasiswa - Mahasiswi untuk Magang

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: