Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Tahun Politik, Sri Mulyani Optimis Ekonomi Indonesia Makin Naik

Masuk Tahun Politik, Sri Mulyani Optimis Ekonomi Indonesia Makin Naik Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
WE Finance, Jakarta -

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut inflasi masih menjadi salah satu fokus pemerintah, terutama mengenai volatile food atau kenaikan harga untuk menjaga stabilitas komoditas pangan. 

Hal itu diwujudkan dalam bentuk sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah, serta kinerja positif Anggaran Pendanaan Belanja Negara (APBN) 2022 sebagai shock absorber (peredam kejut) untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Jangan lupa bahwa APBN 2022 mengeluarkan lebih dari Rp 550 triliun untuk subsidi BBM, elpiji dan listrik. Ini menyebabkan kenapa harga yang di atur pemerintah nggak melonjak tinggi dibandingkan negara Eropa, Amerika atau negara lain yang BBM naik luar biasa selama 2022,” ungkap Sri Mulyani dikutip dari keterangan resmi, Selasa (10/1).

Selain inflasi, defisit juga cukup menarik perhatian. Sri Mulyani menyebut, defisit tahun 2022 berhasil mencapai angka di bawah 3%, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih sangat kuat dan terus berlanjut di 2023.

“Tahun 2022 defisit kita menurun sangat drastis ke 2,38%, itu merupakan penurunan sangat besar. Hanya dalam kurun waktu 1 tahun ternyata berjalan bersama dengan pemulihan ekonomi yang masih kuat,”  ujarnya. 

Baca Juga: Implementasikan Wealth Management For All, Dana Kelolaan Nasabah Tajir di BRI Meningkat 22,5%

Di sisi lain, sejumlah reformasi yang telah dilakukan juga merupakan ciri positif dan kuat dari Indonesia di mata internasional. Salah satunya berupa implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), serta Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) di tengah kondisi yang tidak biasa. 

“Ini adalah membangun fondasi jangka menengah dari perekonomian Indonesia dan inilah yang menjadi cerita narasi positif dari ekonomi Indonesia. Covid dikerjakan atau dikelola dan dikelola dengan baik, pemulihan ekonomi terjadi, APBN nya menjadi lebih sehat,” jelasnya.

Tidak hanya itu, memasuki tahun pemilu 2023, Sri Mulyani juga menyatakan optimis akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia karena aktifitas dari seluruh partai politik.

“Pasti ini akan menimbulkan dampak terhadap kegiatan politik yang berdampak pada kegiatan ekonomi yang positif. Menurut saya sih akan positif,” imbuhnya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi tahun 2023, Sri Mulyani menegaskan tetap optimis kondisi perekonomian akan semakin membaik melalui APBN sebagai instrumen penjaga masyarakat dan perekonomian, namun tetap waspada menghadapi dinamika ke depan karena risiko ketidakpastian yang masih tinggi. 

“Jadi kita tetap harus waspada dan harus melihat banyak peluang, tapi juga banyak business as usual. Jadi kita gak boleh business as usual dalam hal ini, baik dari sisi perdagangan, investasi dan dari kebijakan-kebijakan kita di dalam menjaga fondasi ekonomi kita,” pungkasnya.

Baca Juga: Tak Penuhi Modal Inti Minimum, Bank Prima Master Turun Kasta Jadi BPR

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: