Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Modal Inti Rp 6 Triliun, Bank Sumut Segera Melantai di Bursa Efek

Kejar Modal Inti Rp 6 Triliun, Bank Sumut Segera Melantai di Bursa Efek Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) terus memperkuat struktur permodalan untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Perseroan pun menargetkan bisa naik kelas jadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) II dalam 1-2 tahun mendatang.

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti mengatakan, saat ini modal inti Bank Sumut mencapai Rp 4,3 triliun atau masuk dalam kategori KBMI I. Untuk naik kelas ke KBMI II, perseroan perlu memiliki modal inti minimum Rp 6 triliun.

Guna mencapai target tersebut, berbagai strategi telah dipersiapkan perseroan. Salah satunya dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dalam waktu dekat.

"Dengan IPO ini kami optimis dalam satu hingga dua tahun ke depan jadi KBMI II. Itu akan menjadi milestone (target) Bank Sumut berikutnya," ujar Arieta dalam public expose dikutip Selasa (10/1).

Sejalan dengan rencana tersebut, Ariesta menyebut Provinsi Sumatera Utara menjadi pusat ekonomi kedua di luar Jawa. Bank Sumut kemudian berupaya menangkap peluang tersebut melalui permodalan yang kuat.

Baca Juga: Lebih Dekat Dengan Nasabah, Perbankan Ramai - Ramai Hadirkan Cabang Digital

Untuk itu, Bank Sumut telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak- banyaknya 2.934.798.300 saham atau mewakili 23 persen dari total saham perseroan usai IPO mulai Kamis (5/1) hingga Rabu (18/1).

Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, bank daerah milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Sumatra Utara ini mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.

Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan, dari aksi korporasi tersebut, rencananya perseroan akan mengalokasikan 80 persen dana yang diperoleh untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.

“Sekitar 20% sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital,” kata Hadi dalam kesempatan yang sama.

Jika dirincikan, 10% akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Sementara itu, 10% lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan sistem keamanan, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema pengelolaan layanan. 

Terkait dengan pergantian pimpinan Bank Sumut, perseroan memastikan bahwa proses rangkaian IPO tidak akan terganggu dan operasional perbankan juga tetap berjalan normal.

“Bahkan jajaran Direksi dan Komisaris Bank Sumut akan segera melakukan paparan publik kepada investor. Semua masih sesuai jadwal,” tegas Hadi.

Baca Juga: Permata Bank Gandeng Astra LIfe Hadirkan Asuransi untuk Generasi Sandwich

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: