Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Digital, Bank Bjb Merger Beberapa Cabang Pembantu dan Beralih ke Cabang Digital

Transformasi Digital, Bank Bjb Merger Beberapa Cabang Pembantu dan Beralih ke Cabang Digital Kredit Foto: Bank Bjb
WE Finance, Jakarta -

Fenomena digital berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir termasuk dalam industri perbankan. Kini layanan digital sudah menjadi tuntutan dan menjadi fitur wajib di bank.

Pergeseran tersebut membuat nasabah sudah makin jarang bertransaksi melalui ke kantor cabang dan lebih memilih kemudahan layanan digital. Akibatnya, perbankan mengurangi jumlah jaringan fisiknya sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan teknologi.

Bank Bjb misalnya, menjadi salah satu yang bank yang gencar mengandopsi layanan dan produk digital, termasuk dalam operasional kantor cabang. Menghadapi kondisi tersebut, Bank Bjb turut melakukan merger beberapa kantor cabang pembantu dan mengubahnya menjadi kantor cabang digital.  

Menurut Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi mengatakan, dengan kantor cabang digital, tentu efisiensi operasional akan semakin meningkat baik secara waktu layanan maupun biaya. 

Baca Juga: Bank OCBC NISP Bidik Pertumbuhan Bisnis Cash Management Hingga Dua Digit di 2023, Ini Strateginya

"Selain itu, kantor cabang digital mampu mengadopsi teknologi perbankan terkini dan banyak layanan yg bisa dilakukan secara mandiri sehingga lebih efisien," kata Yuddy kepada WE Finance, Kamis (6/1).

Ke depan, Yuddy memperkirakan pertumbuhan kantor cabang digital akan semakin banyak. Di samping itu, Yuddy menilai bahwa kantor cabang tidak hilang sepenuhnya namun akan mengadopsi teknologi perbankan terkini.

"Kantor cabang konvensional saya kira tidak akan hilang sepenuhnya masih terdapat beberapa segmen nasabah yg nyaman dengan layanan offline sehingga kami melihat saluran online offline keduanya harus dikelola dengan baik," terangnya.

Berdasarkan data resmi dari situs Bank Bjb, saat ini perseroan memiliki 65 kantor cabang, 314 kantor cabang pembantu, 349 Kantor kas, 1.529 ATM, 171 payment point, dan 5 kantor wilayah.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total jumlah bank umum di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 107 bank dengan total jaringan kantor 25.482 unit.

Jumlah tersebut menurun 4.201 unit dari Agustus 2021 yang tercatat sebanyak 29.683 unit. Sementara dari tahun 2019, jumlahnya sudah berkurang sebanyak 5.645 unit.

Baca Juga: OJK Terima 14.764 Pengaduan Konsumen Sepanjang 2022, Terbanyak dari Sektor Perbankan

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: