Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Laba Turun, Penyaluran Kredit Bank Bjb Melesat hingga 10,01%

Meski Laba Turun, Penyaluran Kredit Bank Bjb Melesat hingga 10,01% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Bank Bjb mencatatkan penurunan kinerja dalam enam bulan pertama 2023. Hal ini terlihat dari penurunan laba konsolidasi sebesar 23,63% yoy menjadi Rp 908,75 miliar pada posisi Juni 2023. 

Meski laba turun, aset perusahaan meningkat 3,08% menjadi Rp 177,69 triliun pada semester I 2023. Diikuti peningkatan kinerja kredit dan pembiayaan yang naik 10,01% menjadi Rp 121,28 triliun. 

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) optimal per Juni sebesar 90,4%. 

Pertumbuhan DPK hingga Juni 2023 ini tercatat melambat 3,1% yoy menjadi Rp 129,06 trilliun. Padahal pada Juni tahun sebelumnya, Bank Bjb bisa menghimpun DPK hingga Rp 133,21 triliun. 

Sedangkan Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga pada level 1,2% dengan coverage level 119,1%. Kemudian rasio Permodalan (CAR) bank berada pada level 20,1%.

Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Masih Kuat Didukung Permintaan Domestik

Direktur Utama Bank Bjb, Yuddy Renaldi menyampaikan, meski tekanan khususnya dari dampak suku bunga masih ada, pihaknya akan terus bekerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut sampai dengan akhir tahun ini.

"Dengan melakukan pengelolaan aset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income, juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional," ujar Yuddy dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (3/8).

Ke depan, pihaknya akan fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah-nasabah yang ada. 

"Dalam hal pertumbuhan bisnis, bank bjb mengambil langkah selektif untuk pertumbuhan yang berkualitas sekaligus menjaga yield yang memadai," tutur Yuddy.

Dia optimis bahwa kinerja Bank Bjb hingga akhir tahun akan terus berkembang baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 9% - 11% untuk kredit, di mana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

"Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana," pungkasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kinerja di Semester II, Bank Bjb Dorong Efisiensi dan Penerapan Hybrid Banking

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: