Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Pendapatan Premi Rp 1 Triliun, Ini Strategi yang Dipersiapkan PertaLife Insurance

Bidik Pendapatan Premi Rp 1 Triliun, Ini Strategi yang Dipersiapkan PertaLife Insurance Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Perta Life Insurance menargetkan perolehan pendapatan premi sebesar Rp 1 triliun pada 2023. Direktur Utama Perta Life Insurance, Hanindio W. Hadi mengatakan, untuk menghadapi tahun ini pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi.

"Memang suatu target yang sangat menantang. Strategi mencapai target tersebut sebenarnya strategi berkelanjutan yang telah kita bangun secara intensif sejak transformasi September 2020," ujar Hanindio kepada WE Finance, Senin (2/1).

Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya keras membangun dan meningkatkan kepercayaan nasabah, yang mungkin saja masih mengalami trauma atas produk-produk asuransi jiwa karena adanya berbagai pengalaman di industri.

"Namun, melalui upaya pembenahan menyeluruh dan dukungan semua stakeholders termasuk regulator yang sangat suportif, PertaLife berkomitmen memberikan layanan prima sehingga meningkatkan loyalitas nasabah dan memberikan dampak pada kenyamanan pemegang polis untuk tetap membayarkan preminya sehingga mampu membangun keberlanjutan perusahaan," jelasnya.

Baca Juga: Bidik Premi Rp 997,4 Miliar, Ini Strategi yang Dipersiapkan PertaLife Insurance

Selain itu, Hanindio juga akan melakukan optimalisasi pada ekosistem captive market, dengan terus ditingkatkan melalui berbagai forum sinergi.

"Baik di Pertamina Group maupun Timah Group, disamping upaya menyeimbangkan portofolio non-captive market melalui produk yang profitable saja yang akan dipasarkan," tuturnya.

Dalam mencapai target premi tersebut, Hanindio mengatakan PertaLife hanya akan memasarkan produk yang menguntungkan, melalui produk unggulan seperti Severance, Term Life dan Kesehatan.

"Setelah dilakukan pembenahan menyeluruh dan mendapatkan back-up dari reasuradur melalui terms and conditions yang mirroring untuk beberapa produk seperti AJK, PertaLife akan kembali memasarkannya," kata Hanindio.

Menurutnya, strategi tersebut selain untuk menjaga kinerja bisnis secara prudent, tapi juga untuk menjaga kepentingan nasabah jika terjadi klaim, serta terus mendukung perkembangan positif di industri asuransi jiwa.

"Sebagai upaya peningkatan layanan bagi pembeli produk, PertaLife juga memberikan layanan terbaik melalui WA Bisnis dan Web Access sehingga fungsi kontrol dan monitoring tetap terjaga serta nasabah diharapkan lebih merasa nyaman dan aman bekerja sama dengan PertaLife," tambahnya.

Sementara itu, Hanindio mengungkapkan ancaman resesi dapat berdampak pada perubahan kebijakan level korporasi dalam alokasi anggaran.

Meski begitu, perusahaan optimis dengan 95% portofolio bisnisnya pada segmen korporasi dan 70 persen pada ekosistem captive market, perusahaan dapat lebih fokus untuk terus menjaga kinerja agar selalu perform dan profesional.

"Melalui penilaian underwriting yang lebih prudent dan seleksi produk yang lebih menguntungkan yang dijual ke market, diharapkan besaran klaim pun lebih terkendali. Tentunya juga dengan strategi penyebaran risiko melalui dukungan reasuransi yang baik," kata Hanindio.

Dalam kondisi yang mungkin bisa berdampak pada peningkatan klaim  perusahaan, maka PertaLife akan mendorong kinerja, dan komunikasi yang sangat intensif sehingga diharapkan dapat terus menjadi prioritas dan menjaga risk based capital (RBC).

Dalam upaya menjaga tingkat solvabilitas perusahaan, perusahaan juga menerapkan Asset dan Liability Management (ALMA) dengan baik, seperti fokus pada pengelolaan aset khususnya pada aset investasi.

"Laju kewajiban disikapi dengan fokus pada bisnis berbasis risiko yang terukur dan terproteksi dengan baik, sehingga potensi dampak kewajiban diharapkan lebih terkendali," pungkas Hanindio.

Baca Juga: PertaLife Insurance Gandeng Pertamina Untuk Perluas Pangsa Pasar di 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: