Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

PertaLife Insurance Gandeng Pertamina Untuk Perluas Pangsa Pasar di 2023

PertaLife Insurance Gandeng Pertamina Untuk Perluas Pangsa Pasar di 2023 Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) memperkirakan bahwa produk asuransi unit link kedepannya tidak lagi diadopsi oleh perusahaan asuransi jiwa. Hal ini dinilai sejalan dengan penerapan IFRS 17 dan PSAK 74 yang akan berdampak baik bagi industri asuransi, terutama asuransi jiwa.

"Industri asuransi jiwa kedepannya akan dipaksa untuk berfokus kembali kepada produk tradisional," kata Direktur PertaLife Insurance Haris Anwar pada acara Media Gathering PertaLife, di Bandung, Jumat (2/12).

Ia mengatakan, bahwa sejak awal perseroan sudah fokus pada produk asuransi tradisional. Pihaknya akan memperluas pangsa pasar melalui sinergi dengan PT Pertamina (Persero) Group dan PT Timah Tbk, Group.

Menurutnya, sinergi tersebut untuk pengembangan produk unggulan milik seperti produk kesehatan, produk severance, termlife, dan asuransi jiwa kredit.

Perseroan juga akan fokus terhadap produk asuransi tradisional pada tahun depan. Adapun komposisi bisnis perseroan pada tahun depan terdiri dari 85% produk tradisional, 5% unitlink, 10% produk kesehatan.

"Kami ingin tumbuh dengan sehat, berkuakitas dengan dicintai masyarakat. Untuk itu kami lakukan promosi dan komunikasi inovatif dan kreatif," ujarnya.

Kedepannya, perseroan juga ingin mengembangkan akses dan optimalisasi layanan digital, serta pengembangan infrastruktur dan penyedian sumber daya manusia (SDM) dalam penerapan IFRS 74.

Perusahaan sendiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp50,16 miliar pada kuartal III 2022. Nilai itu tumbuh 71,04%  jika dibadingkan dengan realisasi tahun lalu (yoy).

Pendapatan premi perseroan meningkat sebesar 39,65 persen dari Rp 393,37 miliar menjadi Rp 549,34 miliar. Sementara total pendapatan PertaLife mencapai Rp 630,51 miliar, atau tumbuh 43,53% yoy.

Adapun hasil investasi melonjak sebesar 79,60% menjadi Rp 76,68 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 42,69 miliar. Namun total beban perusahaan ikut naik 41,49% yoy menjadi sebesar Rp 569,66 miliar.

Baca Juga: Bidik Premi Rp 997,4 Miliar, Ini Strategi yang Dipersiapkan PertaLife Insurance

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: