Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Didominasi Segmen Konsumer, Pembiayaan BSI Melonjak 21,26% jadi Rp 207,70 Triliun

                  Didominasi Segmen Konsumer, Pembiayaan BSI Melonjak 21,26% jadi Rp 207,70 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
                  WE Finance, Jakarta -

                  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat total penyaluran pembiayaan pada tahun 2022 telah mencapai Rp 207,70 triliun. Nilai tersebut tumbuh 21,26% secara tahunan (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 171,29 triliun.

                  Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian tersebut didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94% secara tahunan.

                  "Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80% yoy dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71% yoy," ujarnya dalam paparan kinerja kuartal IV 2022, dikutip Jumat (3/2).

                  Hery mengatakan, meningkatnya pemahaman literasi keuangan syariah di Indonesia juga menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan efektivitas layanan digital yang mampu menjangkau nasabah sesuai segmen.

                  Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh 15% secara tahunan pada tahun ini. 

                  "Tahun 2023, jika dilihat dari komposisi pembiayaan didominasi oleh segmen individual baik dari produktif maupun konsumtif. Kami lihat sektor ini belum mengalamin perlambatan. Inilah segmen bagaimana BSI punya loan for growth," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

                  Cahyo menilai pertumbuhan segmen wholesale akan sedikit melambat tahun ini. Meski demikian, dirinya melihat segmen individual baik produktif maupun konsumtif masih sangat bagus perkembangannya. Sehingga ia optimis pembiayaan perseroan mampu tumbuh 15% yoy.

                  "Tentunya kami melihat dari sisi funding-nya juga. Kami paham bahwa likuiditasnya akan sedikit ketat dan kami sangat berhati-hati memilih nasabah funding juga agar cost of fund tetap terjaga sehingga untuk funding akan ada di bawah pembiayaan sekitar 10%-12%," pungkas Cahyo.

                  Baca Juga: Bos BSI Buka-Bukaan Soal Akuisisi BTN Syariah, Begini Progresnya

                  Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: