Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

KB Bukopin Syariah Bidik Pembiayaan Tumbuh Hingga 10%, Ini Strateginya

KB Bukopin Syariah Bidik Pembiayaan Tumbuh Hingga 10%, Ini Strateginya Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

PT Bank KB Bukopin Syariah Tbk (KBBS) menargetkan pertumbuhan pembiayaan bisa mencapai di kisaran 9%-10% yoy pada tahun ini. Perseroan pun telah menyusun strategi untuk mencapai target tersebut.

Direktur Utama Bank KB Bukopin Syariah Koko Tjatur Rachmadi mengatakan, tahun ini pihaknya akan memperluas sinergi dan kolaborasi untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada nasabah.

"Sinergi dan kolaborasi ini sangat perlu dilakukan untuk meninkatkan layanan dan kepuasan kepada costumer kami," ujar Koko dalam acara peresmian Layanan BI FAST Tahap VI Rintis Sejahtera di Jakarta, Selasa (28/3).

Ia menyampaikan, tahun ini penyaluran pembiayaan Bank KB Bukopin Syariah akan fokus pada segmen pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, pandemi covid 19 telah memberi pembelajaran dan pada pertengahan semester II tahun 2022 ekonomi Indonesia mulai meningkat. Hal tersebut menjadi momentum tersendiri bagi perseroan.

"Sehingga kita sudah pilih beberapa segmen yang cocok dengan bisnis saat ini yaitu pendidikan dan kesehatan. Kita sudah antisipasi apa yang akan terjadi di ekternal tapi kita optimis Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik di 2023," terangnya.

Baca Juga: Insurtech Qoala Raih Suntikan Dana Senilai Rp 117,6 Miliar

Belum lama ini, Bank Bukopin Syariah menjadi bagian dalam pembiayaan sindikasi syariah kepada PT OKI Pulp and Apper Mills sebesar Rp 100 miliar. Adapun total pembiayaan sindikasi tersebut diberikan senilai Rp 1 triliun dari 9 bank.

Mereka adalah Bank KB Bukopin Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Aceh, Bank Sumselbabel Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Jatim Syariah, Bank Sulselbar Syariah, Bank Kaltimtara Syariah, dan Bank NTB Syariah.

"Kami melihat memang pasar untuk pulp and paper ini di Indonesia nomor satu dan hampir di atas 75% itu ekspor sehingga kita optimistis bergabung dengan teman-teman di bank syariah untuk melakukan sindikasi Rp 1 triliun," jelasnya.

Di sisi lain, Koko mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini akan digunakan untuk menggenjot kinerja perusahaan. Perusahaan kemudian menargetkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9%-10% yoy pada 2023. 

"Untuk di Kuartal I 2023 kita akan kejar untuk tetap tumbuh. Kita pun optimis pembiayaan dan DPK di kuartal I 2023 tetap tumbuh," pungkasnya. 

Baca Juga: Rintis Sejahtera Intergrasikan Layanan BI-FAST untuk 4 Bank, Ini Daftarnya

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: