Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Syariah Indonesia Salurkan Kredit Rp 12,6 Triliun Untuk Sektor Pertanian dan Perkebunan

Bank Syariah Indonesia Salurkan Kredit Rp 12,6 Triliun Untuk Sektor Pertanian dan Perkebunan Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terus memacu penyaluran pembiayaan ke sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini seiring dengan komitmen perseroan untuk mendukung ekonomi hijau dan langkah memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Hingga Juni 2022, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,6 triliun untuk sektor pertanian dan perkebunan. Nilai ini berkontribusi 6,6i total pembiayaan BSI. 

Terbaru, BSI memperkuat kerja sama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terkait penyediaan fasilitas pembiayaan dan fasilitas pengalihan hutang untuk distributor pupuk (Distributor Financing). Pada tahap awal, BSI menyiapkan pendanaan lebih dari Rp 100 miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang dibidik perseroan guna meningkatkan kontribusi BSI dalam hal ekonomi hijau. 

"Dengan adanya kesinambungan pertanian dan perkebunan yang dikelola dengan baik, maka sektor ini akan memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan," kata Anto dalam keterangan resmi, Senin (19/9). 

Untuk itu, ia menyatakan perseroan akan terus memberikan kontribusi nyata dalam pendanaan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman krisis pangan dunia.

“Ini menjadi komitmen BSI sebagai bank syariah untuk ambil peran untuk memajukan komoditi pertanian dan perkebunan, dimulai dari hulu yakni kemudahan akses permodalan pembiayaan pupuk,” kata Anton. 

Terkait kerja sama BSI dengan PKT, menurut Anton, kolaborasi ini bertujuan untuk menyiapkan akses permodalan serta meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia. 

Selain itu, perusahaan juga menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor PKT, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi.

BSI juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan supply chain perdagangan pupuk Indonesia. Beberapa strategi itu di antaranya pendampingan dan kompetensi petani daerah, literasi dan inklusi perbankan syariah untuk para Distributor pupuk. 

Diketahui, pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini juga menjadi salah satu fokus pembiayaan adalah mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia. 

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman menyatakan, kerja sama ini dapat meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia dengan membantu mereka mendapatkan modal kerja dari bank. 

"Para Distributor memiliki peranan penting untuk penyaluran pupuk sampai ke petani, sehingga ketersediaan pupuk dapat terjaga dan akses bahan baku dapat terjangkau dengan mudah," terangnya. 

Dengan adanya penyaluran pupuk yang tepat, ia menilai akan berpengaruh terhadap produktivitas yang mampu meningkatkan profitabilitas petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Masih Ada 20 Unit Usaha Syariah Yang Belum Spin Off

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: