Bos Citi Indonesia Ungkap Trik Kolaborasi Demi Pembiayaan Berkelanjutan di Indonesia

WE Finance, Jakarta -

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkap trik kolaborasi yang dilakukan oleh Perbankan dalam mendorong penerapan pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.

"Karena kami global bank, jadi kami bisa membawakan banyak global best practices. Tapi, untuk sustainable finance atau climate-related policies, kami memiliki dua pendekatan utama," ujar Batara saat webinar Sustainable Finance yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, Selasa (23/8/2022).

Pendekatan pertama adalah level kebijakan. Pada level ini, Citi Indonesia secara aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga sektor publik. Melalui komunikasi ini, Citi Indonesia membuka ruang diskusi untuk mengulas bagaimana caranya menyusun regulasi yang sesuai dengan kondisi negara dengan berbasis best practices.

Baca Juga: Bank DBS Raih US$35 Miliar Keuangan Berkelanjutan, Bidik US$50 Miliar di 2024

"Kami juga melibatkan institusi supranasional, seperti Bank Dunia. Contoh, sesudah COP26, kami menggelar konferensi yang melibatkan Ibu Sri Mulyani dan CEO Citi Jane Fraser," tambah Batara.

Konferensi itu digelar dengan tujuan membahas lebih lanjut hal-hal yang dapat dilakukan oleh Perbankan pada level regulasi untuk mewujudkan implementasi Energy Transition Mechanism (ETM), yakni komitmen menurunkan emisi 29% atas usaha sendiriatau 41gan bantuan luar negeri pada 2030.

Kemudian, pendekatan berikutnya adalah pada level eksekusi. Pendekatan ini lebih memfokuskan komunikasi Citi Indonesia dengan para klien.

"Misalnya, PLN dan Pertamina, yakni bagaimana mereka dapat mencapai target transisi. Mereka ini kan sudah mengeluarkan blueprint masing-masing, jadi tinggal bagaimana kami sebagai global bank dapat mempercepat implementasi dari komitmen tersebut," jelasnya.

Dalam hal ini, Batara menggarisbawahi Citi beroperasi sebagai partner dari klien guna memberikan rasa aman kepada industri bahwa apa yang menjadi komitmen mereka dapat terlihat serta terlaksana dengan baik.

"Dengan demikian, sewaktu-waktu mereka road show, mereka terlihat baik di mata NGO, regulator, dan sebagainya," tutup dia.