Kredit Foto: DBS
PT Bank DBS Indonesia telah meraih US$35 miliar year-to-date (ytd) untuk keuangan berkelanjutan. Perbankan membidik angka US$50 miliar di 2024 mendatang.
Capaian tersebut merupakan komitmen Perbankan dalam mewujudkan ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia.
"Kami telah menjadi bank yang sangat fokus dengan sustainability financing," kata Kunardy Lie, Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, dalam webinar Sustainability Financing yang digelar oleh Warta Ekonomi, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga: OJK Tekankan Pentingnya Dorongan Pembiayaan di Sektor Ekonomi Hijau
Selain capaian tersebut, Perbankan juga telah memiliki Sustainable and Transition Finance Framework and Taxonomy. Di sisi lain, Perbankan juga bergabung dengan Net-Zero Banking Alliance (NZRA) yang merupakan inisiatif Keuangan Program Lingkungan PBB. Dalam hal ini, DBS merupakan satu-satunya perbankan dari Asia dalam keanggotaan tersebut.
"Kami juga memiliki komitmen untuk net zero lending pada 2050. Ini adalah suatu target yang kami rasa cukup menantang, tapi kami harus mulai dari sekarang," ujarnya.
Dalam mewujudkan visinya sebagai Best Bank for a Better World, DBS mengacu pada tiga pilar utama. Pertama, responsible banking yang memberikan solusi kepada nasabah-nasabah yang ingin melakukan transisi dan berpartisipasi dalam keuangan hijau. Kedua, responsible business practice yang menerapkan prinsip hijua dalam operasional perbankan. Terakhir, creating social impact beyond banking, yakni komitmen Perbankan dalam memberikan dampak kepada lingkungan dan komunitas.
"Kami sebagai bank tidak hanya memiliki kewajiban dari sisi financing, tetapi juga greenovator untuk menginisiasi sesuatu yang hijau. Jadi, ini adalah tanggung jawab yang kami harus seimbangkan dengan baik," tutur dia.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
