Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Optimistis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh Dua Digit di Akhir 2023

OJK Optimistis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh Dua Digit di Akhir 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis kredit industri perbakan dapat tumbuh sebesar dua digit di akhir tahun 2023. Hal ini sehubungan dengan pertumbuhan kredit yang signifikan selama dua bulan terakhir.

Seperti diketahui, pertumbuhan kredit perbankan sempat melambat pada Juni sebesar 7,76% secara tahunan (yoy). Kemudian meningkat pada Juli dengan pertumbuhan sebesar 8,54% yoy, dan Agustus tumbuh sebesar 9,06% yoy.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kenaikan kredit dalam dua bulan terakhir tentu menjadi indikasi positif bagi bank untuk dapat mencapai target pertumbuhan kredit. 

“Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB), kredit diperkirakan secara industri tumbuh dua digit di akhir tahun 2023. Oleh karena itu, kenaikan kredit dalam 2 bulan terakhir menjadi sinyal positif bagi bank untuk dapat mencapai target penyaluran kredit,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (12/10).

Secara siklus, umumnya permintaan kredit juga meningkat di akhir tahun khususnya jenis kredit modal kerja dan diperkirakan terus meningkat sejalan dengan faktor makroekonomi yang masih positif saat ini dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 berbagai lembaga tetap pada kisaran 5% serta PMI manufaktur yang konsisten berada di level ekspansi. 

Baca Juga: Kembangkan Ekonomi Masyarakat, BSI Luncurkan Desa BSI Klaster Pertanian Padi

“Selain itu, dukungan tambahan insentif likuiditas oleh Bank Indonesia diyakini semakin menambah kapasitas likuiditas bank untuk mencapai target penyaluran kredit,” jelasnya.

Dian juga menjelaskan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2023 meningkat pada seluruh jenis penggunaan utamanya pada jenis penggunaan kredit investasi dan kredit korporasi. Hal ini menunjukkan kepercayaan industri untuk investasi dalam jangka panjang serta demand konsumsi yang terjaga tinggi. 

“Kondisi ini didukung dengan kondisi likuiditas bank yang memadai untuk menyalurkan kredit,” pungkasnya.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, BNI Bantu Perkuat Program Taksi Alsintan

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: