Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Segmen Konsumer, Pembiayaan BSI Capai Rp 221,90 Triliun

Ditopang Segmen Konsumer, Pembiayaan BSI Capai Rp 221,90 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 221,90 triliun hingga semester pertama 2023. Nilai tersebut tumbuh sebesar 16% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pencapaian tersebut didominasi oleh segmen ritel yang tercatat sebesar Rp 158,38 triliun, tumbuh 17,43% yoy. Sementara untuk pembiayaan segmen wholesale tercatat sebesar Rp 63,5 triliun, atau tumbuh 12,28% yoy.

“Dari segmen ritel, penyumbang terbesar dari pembiayaan konsumer sebesar Rp 113,45 triliun atau tumbuh sebesar 20,60% yoy. Ini luar biasa di tengah kondisi seperti saat ini. Kemudian segmen, wholesale ada korporasi sebagai penyumbang terbanyak sebesar Rp 51,8 triliun, tumbuh 12,89% yoy,” ujarnya dalam paparan kinerja semester I 2023 BSI secara virtual, Selasa (19/9).

Selanjutnya, pembiayaan segmen mikro tumbuh 15,53% yoy menjadi Rp 19,4 triliun hingga Juni 2023. Sedangkan pembiayaan pada small medium enterprise (SME) atau usaha kecil menengah (UKM) sebesar Rp 18,5 triliun, tumbuh 1,15% yoy. Pembiayaan komersial mampu tumbuh 9,62% yoy menjadi Rp 11,6 triliun.

Baca Juga: Melonjak Signifikan, Laba BSI Tembus Rp 2,82 Triliun Hingga Semester I 2023

“Bisnis emas yang merupakan salah satu andalan kami yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional, saat ini posisinya sudah mencapai Rp 6,34 triliun, tumbuh 22,34% yoy. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi melewati semua segmen pembiayaan,” jelasnya.

Anton mengatakan, pencapaian kinerja positif ini juga sejalan dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, yang tercermin dari Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 2,31% atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78%.

“Hal ini juga berdampak baik pada cost of financing (CoC) menjadi 1,55%,” ungkapnya.

Atas pencapaian tersebut, bank syariah terbesar di Indonesia ini berhasil memperoleh laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,82 triliun pada semester pertama 2023. Nilai tersebut tumbuh 32,41% jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,13 triliun.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Luncurkan Pusat Informasi Keuangan Terpadu di Desa

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: