Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

East Ventures Suntik Pendanaan Rp 46,1 Miliar ke Startup Bababos

East Ventures Suntik Pendanaan Rp 46,1 Miliar ke Startup Bababos Kredit Foto: East Ventures
WE Finance, Jakarta -

Perusahaan modal ventura, East Ventures memimpin pendanaan tahap awal senilai senilai US$3 juta atau sekitar Rp 46,1 miliar bagi platform pengadaan bahan baku manufaktur, Bababos. Investor lain yang turut mengikuti putaran pendanaan ini seperti Patamar Capital dan Accion Venture Lab. 

Partner East Ventures, Melisa Irene mengatakan, pendekatan inovatif berbasis teknologi yang Bababos hadirkan pada industri yang konvensional dan terfragmentasi sangatlah penting. 

"Putaran pendanaan ini kembali menandakan keyakinan kami terhadap Bababos. Kami berharap untuk dapat terus melihat pertumbuhan dan dampak positif yang dihadirkan Bababos ke industri ini,” kata Melisa dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (19/9). 

Dia mengatakan, pendanaan baru ini akan digunakan untuk membangun platform yang seamless dalam menghubungkan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku terbaik.

Baca Juga: Hadirkan Lebih dari 100 Fitur, Superapp BRImo Sukses Catatkan Transaksi Rp 1.896 Triliun

"Dan akan turut dialokasikan untuk menyokong fondasi teknologi dan memberdayakan sumber daya manusia dalam mengakselerasi ekspansi bisnis Bababos yang saat ini sudah tersedia di area Jabodetabek dan Surabaya," imbuhnya.

Co-Founder & CEO Bababos, Fajar Adiwidodo mengatakan, pihaknya optimis dengan potensi pasar yang ada, melihat antusiasme pelaku manufaktur IKM yang meningkat secara signifikan hingga akhir kuartal III ini. 

"Ke depannya, kami akan terus memperbarui strategi kemitraan dengan para pemasok agar dapat menyediakan bahan baku berkualitas dengan harga yang terbaik," tutur Fajar.

Menurutnya, beberapa hambatan yang sering dihadapi oleh para pelaku industri kecil, dan menegah (IKM) antara lain seperti keterbatasan akses ke bahan baku berkualitas, harga yang kurang transparan, hingga keterbatasan dukungan finansial untuk modal kerja. 

Di sisi lain, para pemasok cenderung mengalami kesulitan dalam merencanakan persediaan inventaris akibat permintaan yang tersebar.

Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 267,92 Triliun, Terbesar untuk Sektor Transportasi

"Bababos memecahkan masalah kompleks tersebut dengan menyediakan solusi rantai pasok yang dapat mengagregasi permintaan bahan baku dari para manufaktur IKM. Terdapat tiga solusi utama yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, permintaan agregat (aggregate demand), dan fasilitas pembayaran tempo," jelasnya.

Keunggulan solusi Bababos tidak lepas dari pemanfaatan teknologi yang menunjang performa bisnis. Dengan mengintegrasikan pendekatan yang modern ke dalam industri tradisional, Bababos mendigitalisasi semua proses pengadaan dan memanfaatkan big data untuk mengelompokkan permintaan secara akurat berdasarkan kebutuhan bahan baku dan persebaran geografis. 

Hal ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan tepat waktu dari pemasok ke pelanggan, memberikan pengalaman yang seamless dan penghematan biaya. Tidak hanya itu, saat ini Bababos tengah mengembangkan fitur layanannya berupa aplikasi web yang memungkinkan para pelaku IKM dan pemasok melakukan proses transaksi secara online dan terintegrasi.

Sejak diluncurkan, Bababos telah mengalami pertumbuhan signifikan dan menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM. Dampak positif yang nyata juga dirasakan oleh pelaku IKM, dengan bisnis yang tumbuh 2-3 kali lipat semenjak bergabung dalam ekosistem Bababos. 

Dalam misinya merevolusi rantai pasokan dengan menyediakan akses yang adil bagi industri manufaktur, Bababos menargetkan untuk dapat menjangkau 1.000 manufaktur IKM pada akhir tahun 2023.

Baca Juga: Atasi Penegakan Hukum di Bank Gagal, LPS Perkuat Sinergi dengan Kejaksaan Agung

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: