Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng DJKN, BSI Bidik Transaksi Lelang Aset Agunan Capai Rp 150 Miliar

Gandeng DJKN, BSI Bidik Transaksi Lelang Aset Agunan Capai Rp 150 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjain kemitraan dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Kementerian Agraria dan TataRuang/Badan Pertanahan Nasional dengan menggelar Gebyar Lelang Serentak Bank Syariah Indonesia 2023 (GREAT BSI) dalam memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mengoleksi aset menarik.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, GREAT BSI digelar untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin memiliki aset agunan dengan nilai investasi tinggi secara cepat dan aman. Kerja sama antara BSI,DJKN Kemenkeu dan Kementerian ATR/BPN menjadi jaminan dari keamanan penyelenggaraan lelang. 

“Aset agunan yang dilelang adalah aset pembiayaan konsumer dan wholesale yang dinyatakan macet dan pailit. Bagi masyarakat, ini kesempatan yang baik untuk memiliki aset bernilai tinggi dengan harga relatif miring, dan bagi BSI ini meningkatkan nilai aset agunan serta kesehatan portfolio pembiayaan,” ujar Hery dalam keterangan resmi, Selasa (8/8). 

Adapun bagi perseroan, hal ini juga menjadi solusi untuk merapikan portofolio dari agunan-agunan bermasalah sehingga berdampak baik terhadap kesehatan kinerja. Pada periode lelang kali ini, BSI menargetkan transaksi hingga senilai Rp 150 miliar dan berkomitmen untuk terus mendorong penjualan.

Baca Juga: OJK: Minat Investor Asing Akusisi Perusahaan Asuransi di Indonesia Masih Tinggi

Hery pun menegaskan komitmen perseroan untuk fokus pada pembiayaan yang terbukti resilience, aman dan memberikan profit bisnis jangka panjang. Hal ini terutama pada segmen pembiayaan konsumer, ritel, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta korporasi. 

“BSI berfokus memperhatikan profil nasabah sesuai dengan segmentasi risiko, memberikan berbagai pilihan skema pembiayaan syariah, promo margin, dan kerjasama bisnis baik dengan e-commerce, pemerintah maupun swasta,” katanya.

Kondisi aset pembiayaan BSI saat ini tergolong sehat dan terjaga, yang tercermin dari kinerja per Maret 2023, rasio non-performing financing (NPF) gross 2,36%, dari total pembiayaan perseroan yang mencapai Rp213,28 Triliun per Maret 2023.

“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat. BSI optimis pembiayaan tahun ini akan tumbuh double digit seiring dengan dukungan regulator dan kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus pertumbuhan pembiayaan di tanah air baik dari sisi kebijakan pembiayaan UMKM, korporasi, maupun ritel,” ucapnya.

Baca Juga: Pembiayaan BCA Syariah Capai Rp 7,86 Triliun, Didominasi Segmen Komersil

Dalam gelaran GREAT BSI kali ini, lanjut Hery, masyarakat yang membeli aset agunan lelang diberikan kemudahan dalam mengakses aset yang sudah tersaring dengan baik dan terjamin keamanannya. 

Aset lelang sudah tercatat resmi di Badan Pertanahan Negara (BPN) dan Notaris, bebas sengketa, dan harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan harga pasaran sehingga cocok sekali bagi masyarakat yang ingin investasi property dengan harga yang affordable. 

Periode lelang dilaksanakan mulai Selasa, 8 Agustus – Sabtu, 9 September 2023. Total ada sebanyak 1.000 unit aset yang dilelang, terdiri atas aset berupa bangunan rumah, tanah, dan ruko yang tersebar di seluruh Indonesia.

"BSI juga memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin membeli aset ini melalui katalog lelang digital BSI https://linktr.ee/LelangSyariahIndonesia," pungkasnya.

Baca Juga: OJK: 21 Unit Syariah Asuransi Jiwa dan 19 Asuransi Umum Belum Spin Off

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: