Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didominasi Dana Murah, Simpanan Nasabah Bank Jago Capai Rp 10,07 Triliun pada Juni 2023

Didominasi Dana Murah, Simpanan Nasabah Bank Jago Capai Rp 10,07 Triliun pada Juni 2023 Kredit Foto: Bank Jago
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Jago Tbk berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 10,07 triliun hingga semester pertama tahun 2023. Nilai tersebut tumbuh 65,35% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,09 triliun. 

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, pertumbuhan DPK ini tak lepas dari jumlah nasabah yang terus meningkat. Hingga enam bulan pertama tahun 2023, Bank Jago memiliki 8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. 

Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar 3 juta nasabah.

“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu,” kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/8).

Adapun rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mendominasi komposisi DPK Bank Jago sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.

Baca Juga: Lanjutkan Tren Pertumbuhan, Bank Jago Raup Laba Bersih Rp 40,51 Miliar

Bank berbasis digital ini juga berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 11,17 triliun per kuartal II 2023 atau tumbuh 54,06% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,25 triliun.

Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Arief mengatakan bahwa Bank Jago tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. 

Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5%. Sementara aset mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 29% dari pertengahan tahun lalu. 

Sedangkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai sebesar 73% yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Atas pencapaian tersebut, laba bersih perseroan mencapai Rp 40,51 miliar, meningkat 40,12%  jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 28,91 miliar.

“Kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track. Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital," pungkasnya.

Baca Juga: Permintaan Pembiayaan Naik, Laba FIF Tembus Rp 1,96 Triliun di Semester I 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: