Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Kredit Makin Sehat, NPL BNI Turun Jadi 2,5% pada Juni 2023

Kualitas Kredit Makin Sehat, NPL BNI Turun Jadi 2,5% pada Juni 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Kinerja fungsi intermediasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI tumbuh positif pada semester I 2023. Hal ini didukung oleh segmen korporasi swasta blue chip pada pertengahan tahun ini, yang portofolionya mencapai Rp 239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp 52,1 triliun.

Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini memaparkan, segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7% yoy menjadi Rp 116,4 triliun. 

“Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” kata Novita dalam konferensi pers capaian kinerja BNI semester I 2023 secara virtual, Selasa (25/7).

Dari sisi komposisi likuiditas, upaya BNI untuk menumbuhkan basis nasabah aktif tetap menjadi fokus bisnis ke depan. Penambahan ini akan memperkuat basis likuiditas, khususnya pada CASA yang di pertengahan tahun ini mampu dijaga pada posisi 69,6% terhadap total DPK. Rasio CASA ini, membawa perseroan pada pencapaian cost of fund yang terjaga di posisi 1,98%. 

Baca Juga: Pengguna Terus Bertambah, Transaksi Digital BNI Capai Rp 544 Triliun pada Semester I 2023

“Dengan berbagai tantangan dalam penghimpunan likuiditas, BNI mampu mengelola kondisi ini, sehingga tetap dapat menjaga posisi likuiditas yang baik. Upaya perbaikan kualitas kredit, melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan sejauh ini telah berjalan cukup efektif,” tutur Novita.

Dia menuturkan, strategi pengelolaan kualitas aset yang disiplin ini, berdampak positif pada perbaikan kualitas aset BNI. Rasio kredit berisiko (Loan at Risk atau LAR) per Juni 2023 berada pada level 16,1%, membaik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19,6%.

LAR terdiri atas NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi. Perbaikan rasio LAR terjadi konsisten pada ketiga aspek tersebut.

Non-Performing Loan (NPL) BNI per Juni 2023 pada level 2,5%, atau membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,2%. Dengan begitu, kualitas kredit bank pelat merah ini semakin sehat dari tahun sebelumnya. 

Sementara itu, total kredit lancar yang direstrukturisasi juga membaik 270 bps menjadi 9,3% seiring dengan berjalannya skema restrukturisasi kredit dan pulihnya bisnis debitur. 

Baca Juga: Ganti Nama, OJK Beri Izin Usaha Satyadhika Bakti Finance

Novita menyampaikan, perbaikan kualitas aset tetap diimbangi dengan penyediaan pencadangan pada level yang kuat untuk mengantisipasi risiko. Rasio pembentukan beban CKPN terhadap total biaya kredit atau credit cost pada semester pertama 2023 sebesar 1,4%, menurun 70 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,2%. 

"Meskipun credit cost yang dibentuk lebih rendah dibanding tahun lalu, BNI berpandangan hal ini sudah memadai untuk meng-cover kebutuhan penambahan CKPN bagi debitur-debitur yang masih dalam perhatian khusus," ucapnya.

Novita mengatakan pihaknya, optimis ekspansi kredit yang lebih tinggi di semester kedua tahun ini, akan tetap berkorelasi positif pada kualitas kredit yang semakin baik. 

"Kami menargetkan rasio kredit NPL untuk terus turun hingga akhir 2023,” pungkasnya.

Baca Juga: Ditopang Segmen Korporasi, Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 650,8 Triliun pada Semester I 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: