Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Ekonomi Digital RI Dipredikasi Capai US$ 360 Miliar pada 2030, Ini Faktor Pendukungnya

Nilai Ekonomi Digital RI Dipredikasi Capai US$ 360 Miliar pada 2030, Ini Faktor Pendukungnya Kredit Foto: AFPI
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan ekonomi digital Indonesia dapat tumbuh mencapai US$ 360 miliar pada 2030. Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Bambang W. Budiawan dalam acara peluncuran riset EY dan AFPI berjudul 'Studi Pasar dan Advokasi Kebijakan UMKM Indonesia' di Jakarta pada Jumat (14/7).

Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai, lantaran melihat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa dan penetrasi internet yang mencapai 216 juta.

"Maka di tahun 2030, ekonomi digital Indonesia diperkirakan dapat tumbuh mencapai US$ 360 miliar dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha," ujar Bambang.

Hingga akhir tahun ini, lanjutnya, pemerintah juga sudah menargetkan sebanyak 24 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa masuk ke ekosistem digital dan 30 juta UMKM pada 2030, disertai dukungan kebijakan pembiayaan bagi UMKM.

Baca Juga: Allianz Indonesia Ajak Media Tingkatkan Literasi dan Penetrasi Asuransi di Indonesia

"Jika kita lihat Indonesia menunjukkan pemulihan yang cepat dari 2 sampai 3 tahun yang lalu, didukung oleh behaviour masyarakat yang serba digital terutama untuk penggunaan fintech, termasuk fintech lending yang terus meningkat," tuturnya.

Sebagai penyedia pendanaan yang cepat dan mudah bagi UMKM, Bambang mendukung industri fintech lending untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam ekosistem dan memperluas kolaborasi dengan lembaga jasa keuangan maupun non jasa keuangan lainnya.

Dia juga menilai, UMKM menjadi sektor penting untuk terus didukung. Hal ini mengingat UMKM terus bertindak sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar 62% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97% dari tenaga kerja di Indonesia.

"Namun dengan jumlah yang terus berkembang setiap tahun dan potensi terus tumbuh serta berkontribusi secara signifikan, UMKM masih menghadapi kendala dalam mendapatkan akses ke fasilitas pembiayaan sehingga perlu didukung oleh seluruh para pemangku kepentingan," pungkasnya.

Baca Juga: LPS Umumkan Struktur Organisasi Baru, Ada dari OJK dan Bank Indonesia

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: