Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Investor Asing Tertarik dengan Perbankan RI, Ini Alasannya

Banyak Investor Asing Tertarik dengan Perbankan RI, Ini Alasannya Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
WE Finance, Jakarta -

Mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan alasan kenapa banyak investor asing yang tertarik berinvestasi di perbankan Indonesia.

Menurutnya, potensi pasar keuangan di Indonesia masih cukup besar dan kuat. Sehingga memiliki prospek cerah untuk bisa memberikan kontribusi dan keuntungan kepada para pemegang saham.

Baca Juga: Tarif QRIS Naik 0,3%, BRI: Kami Akan Beri Diskon untuk UMKM yang Tergabung Dalam Ekosistem

"Kinerja perbankan yang diukur dari berbagai indikator termasuk demand kredit ini sangat tergantung dari bagaimana prospek ekonomi dan fundamental ekonomi Indonesia," ujar Wimboh dalam wawancara secara daring dikutip pada Jumat (14/7).

Wimboh mengungkapkan, hal itu terbukti dari setiap tahun para pemegang saham mendapatkan keuntungan serta hasil yang positif.

"Kita lihat ekonomi Indonesia sudah teruji dengan berbagai kebijakan pemerintah. Jadi, ini memberikan fundamental yang kuat untuk bisnis di Indonesia," kata dia.

Selain itu, sektor keuangan sangat berpotensi untuk bisa berkembang pesat di Indonesia dan ini sudah cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, upaya pemulihan ekonomi yang terkendali oleh pemerintah menjadi pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan bisnis apa saja di Indonesia akan memberikan keuntungan.

"Keuntungan investor juga mendapatkan kenyamanan serta keamanan yang baik di masa mendatang. Inilah mengapa perbankan menjadi menarik bagi para investor luar negeri di Indonesia," ungkapnya.

Sementara dalam urusan politik, lanjut Wimboh, kondisi di Indonesia dinilai sangat terkendali berkat kebijakan pemerintah sehingga cocok menjadi tempat untuk investasi.

Selanjutnya, kebijakan single presence policy pun dilkeluarkan dengan latar belakang bahwa perbankan Indonesia harus kuat secara korporasi sehingga dapat dapat menginisiasi aksi merger maupun akuisis perusahaan.

"Ini merupakan strategi yang bagus, singkatnya perbankan kita menjadi kuat ya. Inilah yang sebenarnya dilakukan oleh investor yang ingin masuk sekarang memperluas bisnisnya di industri keuangan di Indonesia," jelasnya.

Wimboh mengungkapkan bahwa tidak ada masalah terkait masuknya investor baik asing maupun nonasing selama mereka mengikuti semua aturan yang ada.

"Ini bagus bagi perbankan, bagi perusahaan apa saja apabila kepemilikannya sudah terdiversifikasi menjadi semakin banyak dan ini adalah opsi yang bagus kalau kita bisa mengeluarkan baik surat utang maupun saham sehingga memberikan kesempatan orang banyak," tutup Wimboh.

Baca Juga: Gadai Mega Elektronik Kantongi Izin Usaha dari OJK

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: