Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Prediksi Pemulihan Ekonomi RI Akan Berlanjut, Ini Faktor Pendorongnya

BNI Prediksi Pemulihan Ekonomi RI Akan Berlanjut, Ini Faktor Pendorongnya Kredit Foto: BNI
WE Finance, Jakarta -

Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Agus D.W. Martowardojo menyampaikan bahwa momentum pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut hingga akhir 2022. Tercatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2022 mencapai 5,01% yang mengakibatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,31% sepanjang 2022.

"Pasca-pandemi Covid-19, arah tren pertumbuhan ekonomi global dan domestik menjadi perhatian yang sangat besar karena terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahun ini," ujar Agus dalam keterangan resmi, Senin (10/7).

Menurutnya, pemulihan ekonomi ini terus berlanjut pada akhir 2023 dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor mencapai 5%.

"Sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, kami pun terus mendorong BNI untuk dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pencapaian kinerjanya hingga akhir tahun 2023," kata dia.

Meskipun situasi sudah berangsur membaik di periode pasca-pandemi, Agus mengingatkan hal-hal yang perlu diwaspadai ialah dampak dari situasi global lain. Di antaranya kenaikan suku bunga The Fed dan masalah perbankan di Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Ditopang Sektor UMKM, Pembiayaan Fintech Capai Rp 51,46 Triliun pada Mei 2023

"Kemudian kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, tekanan pada sektor properti di Tiongkok, serta kebijakan-kebijakan moneter sejumlah negara dalam upaya menghadapi inflasi dan stagflasi memiliki pengaruh terhadap tren pertumbuhan ekonomi ke depan," ungkapnya.

Agus menegaskan, kondisi tersebut perlu diwaspadai bagi para pelaku bisnis di Indonesia pada umumnya, serta dampaknya pada portofolio perbankan, termasuk BNI.

"Maka dari itu, peran aktif dari segenap pemangku kepentingan di industri perbankan diperlukan dalam menghadapi dampak yang volatil dari perekonomian global," tutupnya.

Baca Juga: Satgas Blokir 352 Platform Pinjol Ilegal hingga Juni 2023

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: