Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Layanan Kembali Normal, BSI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Layanan Kembali Normal, BSI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. atau BSI kembali memastikan data dan dana dalam kondisi aman sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan BSI Gunawan A. Hartoyo sekaligus menanggapi isu yang berkembang mengenai adanya kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kami memastikan data dan dana nasabah aman. Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” ujar Gunawan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (16/5).

Di sisi lain, BSI juga mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI akan terus tingkatkan keamanan dengan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah. 

Baca Juga: Andalkan Platform Digital, Penyaluran KPR BNI Tembus Rp 54,5 Triliun

Gunawan mengakui serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang,” ungkapnya.

BSI sendiri, setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, dan terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

Gunawan mengungkapkan mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar.

"Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” ungkapnya.

Dalam hal ini, perusahaan terus melakukan langkah preventif berupa penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Baca Juga: OJK Gandeng BPKP untuk Tingkatkan Tata Kelola di Sektor Keuangan

Lebih lanjut, di mata BSI, kepentingan nasabah merupakan hal yang paling utama. Pihaknya juga terus memastikan agar perlindungan konsumen. Dalam hal ini perlindungan terhadap data dan dana nasabah agar terus terjaga.

Oleh karena itu, BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan BSI. 

Menurutnya, pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP atau password kepada siapapun termasuk pegawai BSI. Bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” tutup Gunawan.

Baca Juga: Sanksi Dicabut, Corpos Prima Ventura Kini Bisa Kembali Jalankan Usaha Modal Ventura

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: