Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Citi Indonesia Pastikan Penjualan Bisnis Konsumer ke UOB Rampung Semester II 2023

Citi Indonesia Pastikan Penjualan Bisnis Konsumer ke UOB Rampung Semester II 2023 Kredit Foto: Muhamad Ihsan
WE Finance, Jakarta -

Citi Indonesia pastikan proses akusisi aset dan liabilitas bisnis consumer banking kepada UOB Indonesia (UOB) bakal rampung pada semester II 2023. Apalagi proses akuisisi ini telah berjalan sejak awal tahun 2022.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, pihaknya telah menandatangani perjanjian jual - beli aset dan liabilitas bisnis consumer banking untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra perseroan.

"Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada semester II tahun 2023. Hingga saat itu tiba, semua produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah kami tetap sama. Kegiatan operasional kami, termasuk seluruh kantor cabang, call center," kata Batara dalam paparan kinerja kuartal I 2023 Citi Indonesia di Jakarta, Senin (15/5).

Adapun transaksi penjualan ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit namun tidak termasuk bisnis institutional banking, di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global.

Baca Juga: Ditopang Bisnis Institutional Banking, Laba Citibank Tembus Rp 569 Miliar

Dalam kesempatan tersebut, Batara menyampaikan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan agenda Citigroup secara global, tidak ada kaitannya dengan peluang bisnis di Indonesia.

"Latar belakangnya sebagai strategi global yang diumumkan pada 2021. Tidak ada ada hubungannya dengan peluang bisnis konsumer yang ada di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, untuk bisnis konsumer di luar Amerika Utara hanya akan beroperasi di beberapa negara yaitu di Hong Kong, Singapura, London, dan timur tengah.

"Di luar dijual, contohnya di Asia, consumer banking Citibank yang dijual, terutamanya di Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, India, Korea Selatan, dan China. Jadi, itu merupakan strategi global, bahwa fokus Citi di luar Amerika Utara adalah di institutional banking, termasuk commercial banking," terang Batara.

Batara menegaskan, bahwa proses akuisisi ini akan berjalan sesuai dengan rencana meskipun lini bisnis konsumer dan retail banking terus menunjukan perbaikan. Dalam lini bisnis kartu kredit dan pinjaman, perusahaan telah mencatat pemulihan transaksi kartu kredit ke tingkat prapandemi.

Baca Juga: Perkuat Keamanan Siber, Bank Muamalat Alokasikan Anggaran IT Lebih dari Rp 100 Miliar

Untuk lini bisnis retail banking, Citi Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan transaksi perbankan digital. Transaksi digital untuk produk investasi tumbuh 3% pada kuartal pertama 2023. 

Pada periode yang sama, penggunaan digital banking untuk produk pinjaman meningkat 2% dengan pertumbuhan mencapai 8%. Hal ini menjadikan kanal digital sebagai salah satu penunjang pertumbuhan bisnis, dan menguatkan misi perseroan untuk meningkatkan inklusi digital.

Sementara itu, Citibank juga menjadi salah satu mitra distribusi SR018 yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada Maret 2023 dengan total penjualan lebih dari Rp 200 milliar.

"Untuk bisnis kartu kredit dan personal loans, Citi Indonesia sudah mencapai pemulihan penjualan kartu kredit ke tingkat prapandemi sekitar 96% daripada pre-covid, jadi tinggal 4% lagi mencapai jumlah sales yang sebelum pre-covid. Kami mengharapkan kuartal II 2023 sudah melebihi tingkat dari pre-covid," pungkasnya.

Baca Juga: Kredit Turun, Citi Indonesia Kejar Pertumbuhan Bisnis Korporasi Tahun Ini

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: