Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Klarifikasi Terkait Penyaluran KUR yang Lamban, Ini Alasannya

BRI Klarifikasi Terkait Penyaluran KUR yang Lamban, Ini Alasannya Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan klarifikasi terhadap isu yang beredar terkait penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai lamban.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perlambatan KUR disebabkan karena regulasi yang masih dalam proses. Sebab, KUR sendiri bukan hanya kebijakan dari bank penyalur melainkan ada kebijakan pemerintah.

"Ada perlambatan karena adanya regulasi yang masih dalam proses. Kalau jalan duluan kita kena semprit, kalau tidak nanti ada opini," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Jumat (28/4).

Di sisi lain, pemerintah terlibat dalam kebijakan penyaluran KUR, terkait dengan penentuan bunga dan subsidi yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Selain itu, bunga KUR yang sebelumnya sebesarnya sebesar 16% diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar 10%, sehingga masyarakat hanya dikenakan bunga 6%.

"Lamban karena acuannya bunganya dan kami tidak tahu diberikan kredit janji ke nasabah bayar bunga 6% kalau subsidinya ga cukup, kan repot juga," ungkapnya.

Baca Juga: Setelah Dubai, BSI Buka Peluang Ekspansi ke Arab Saudi

Meskipun demikian, realisasi penyaluran KUR hingga kuartal pertama tahun 2023 telah mencapai 61% dari total KUR penugasan yang diamanatkan kepada bank Himbara.

"Rsalisasi KUR sampai kuartal I 2023 KUR secara nasional sudah direalisasi Rp 25 triliun. Dan konntribusi BRI Rp 14,98 triliun atau 61% dari total KUR seluruh bank nasional kepada masyarakat," jelas Sunarso.

Sunarso berharap, masyarakat atau pihak tertentu tidak menggiring opini secara berlebihan terkait perlambatan KUR yabg terjadi.

"Secara nasional kami akan bereskan dan ada aturannya yang harus dipatuhi ke pemerintah sehingga kami berharap membuat opini," tegasnya.

Sebagai informasi, Bank mencatatkan pertumbuhan yang positif pada segmen penyaluran kredit dan pembiayaan di kuartal I 2023 dengan total Rp 1.180,12 triliun.

Adapun pendorong utama penyaluran kredit dan pembiayaan  BRI Grup didominasi oleh segmen mikro yang tumbuh sebesar 11,18% secara year on year (yoy).

Menurut Sunarso, kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan pengelolaan manajemen risiko yang prudent, yakni tercermin dari rasio kredit macet (NPL) pada akhir kuartal I 2023 sebesar 2,86% atau membaik dari tahun sebelumnya sebesar 3,09%.

“Khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp 989,64 triliun,” pungkasnya.

Baca Juga: Laba Bersih BTN Syariah Melonjak 40% pada Kuartal I 2023

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: