Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segera Spin Off, Allianz Syariah Bidik Pertumbuhan Bisnis Organik dan Anorganik

Segera Spin Off, Allianz Syariah Bidik Pertumbuhan Bisnis Organik dan Anorganik Kredit Foto: Istimewa
WE Finance, Jakarta -

Unit usaha syariah Allianz Life Indonesia (Allianz Syariah) telah menyiapkan beberapa strategi bisnis ke depan seusai melakukan spin off atau melepaskan diri dari entitas induk.

Managing Director Sharia Allianz Life Indonesia Achmad Kusna Permana mengungkapkan, saat ini pihaknya tinggal menunggu persetujuan Otiritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana spin off tersebut.  

"Kami berharap bisa segera selesai (spin off UUS) dan dapat diluncurkan pada semester II 2023," ujar Permana dalam webinar asuransi syariah 2023, dikutip Selasa (18/4).

Lebih lanjut, Permana menyampaikan beberapa strategi ke depan setelah perusahaan resmi melakukan spin off. Salah satunya menyiapkan rencana pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.

Selain itu, pihaknya juga melakukan studi kelayakan sebelum mendirikan Allianz Syariah sehingga perusahaan dapat menetukan potensi bisnis apa saja yang bisa digarap dan menjadi peluang bagi perusahaan. 

"Jadi, itu yang penting bagi kami, bagaimana sebetulnya potensi asuransi syariah di Indonesia itu kami lakukan sejak 2019, bahkan dapat disimpulkan secara bisnis sebagai infrastruktur penunjang, ini cukup bagus kami lakukan," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pembiayaan Otomotif, Adira Finance Tambah Cabang di Leuwiliang Bogor

Menurut Permana, menginjak tahun 2021 pihaknya sudah melakukan banyak diskusi dengan OJK terkait rencana spin off. Bahkan sudah membentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk Allianz Syariah.

Permana menjelaskan terdapat tiga hal yang bisa disimpulkan dalam studi kelayakan Allianz Syariah spin off, yakni terkait kondisi makro atau pasar, kinerja bisnis syariah, dan proyeksi bisnis.

"Pertama kondisi makro seperti apa Indonesia, yang kedua adalah kinerja, karena kita sudah punya unit usaha dari 2006 dan ini sudah cukup  datanya untuk menyimpulkan bahwa kita bisa go on the go untuk melakukan spin off," jelas Permana.

Selanjutnya, untuk proyeksi ke depan pihaknya akan mengoptimalkan pertumbuhan secara organik. Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan untuk mengandalkan potensi pertumbuhan secara anorganik.

Permana juga mengungkapkan bahwa tantangan ke depan masih sangat besar. Salah satunya terkait dengan literasi dan inklusi keuangan yang masih rendah.

Meskipun demikian, dalam tiga tahun terakhir ini, Allianz Syariah sudah berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, yakni tumbuh sampai 42% pada 2022 dan menduduki posisi ke-3 dengan 17% pangsa syariah.

"Jadi, pada saat melakukan persiapan pembentukan asuransi syariah, kami fokuskan dari bisnisnya dan induknya ternyata setelah dites pertumbuhannya sangat signifikan, bahkan bisa lompat 17%," katanya.

Baca Juga: Hingga Kuartal I 2023, Bank Mandiri Salurkan Kredit ke Finteh Rp 2,52 Triliun

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: