Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terapkan Prinsip ESG, BRI Kembangkan Gedung Ramah Lingkungan

Terapkan Prinsip ESG, BRI Kembangkan Gedung Ramah Lingkungan Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

Komitmen penerapan prinsip-prinsip Enviromental, Social dan Governance (ESG) terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Salah satunya adalah dengan implementasi pembangunan gedung atau kantor BRI dengan konsep green and smart building.

Seperti diketahui, BRI menjadi market leader penerapan ESG di Indonesia. Pembangunan green and smart building tersebut sejalan dengan upaya BRI untuk terus meningkatkan penerapan ESG di seluruh operasional bisnisnya.

Konsep tersebut juga berperan penting dalam menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan. Sejauh ini, konsep green and smart building yang diterapkan BRI telah berkontribusi dalam mewujudkan sumber daya ramah lingkungan dalam operasional bisnisnya.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto menjelaskan bahwa penggunaan sumber daya ramah lingkungan secara gradual akan terus pihaknya tingkatkan.

“BRI tentu menyadari langkah menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sejak sekarang. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi," ujar Andrijanto dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/4).

Satu implementasi BRI dengan berdirinya Menara BRILiaN yang mulai dibangun pada 2018 dan diresmikan pada 17 Agustus 2022 lalu. Bangunan ini terletak di lahan seluas 8.200m2 berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu, mencatatkan penghematan listrik hingga 19,49% diiringi tingkat penurunan emisi sebesar 19,49%.

Baca Juga: Bank Mandiri Sebut Kolapsnya SVB Tak Berdampak terhadap Perbankan Indonesia

Dengan pencapaian ini, Menara BRILiaN telah mendapat greenship certificate building version 1.1 dengan kategori gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Artinya, Menara BRILiaN secara siklus hidupnya dimulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga renovasi sehingga mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan.

Andrijanto menyampaikan, upaya optimalisasi konsep tersebut terus dilakukan dengan menargetkan Menara BRILiaN tersebut mencapai kategori yang sama (gold) untuk greenship certificate versi 1.2.

Dengan meningkatkan enam komponen penilaian seperti tepat guna lahan (ASD), efisiensi dan konservasi energi (EEC), konservasi air (WAC), sumber dan siklus material (MRC), kualitas udara dan kenyamanan ruangan (IHC) dan manajemen lingkungan bangunan (BEM).

"Sampai saat ini proses penilaian final assesment (FA) oleh pihak GBCI masih berlangsung," kata Andrijanto.

Baca Juga: BTN Siapkan Uang Tunai Rp 25,80 Triliun untuk Kebutuhan Transaksi Jelang Lebaran 2023

Target serupa juga diusung untuk gedung Menara BRI di Medan, Sumatera Utara. Di awal 2023, pengajuan sertifikasi greenship untuk gedung yang masa pembangunannya menghabiskan waktu tiga tahun ini telah menyelesaikan tahap design recognition.

Sampai pada akhirnya, ditargetkan pada Agustus 2023 sudah memiliki sertifikat dengan kategori gold dari GBCI.Kebermanfaatan lingkungan dari bangunan tersebut di antaranya, menghasilkan intensitas konsumsi energi sebesar 180 kwh/m2 per tahun atau lebih hemat 67,17 kwh/m2 per tahun dari standar acuan.

Dalam aspek efisiensi air, prediksi penggunaan air hanya sebesar 15,83 liter per hari atau lebih hemat 34,17 liter per hari dari standar acuan. Kemudian prediksi penggunaan sumber energi terbaharukan hanya sebesar 6,03% terhadap konsumsi listrik gedung.

Selain itu, konsep green building ini juga rencananya kembali akan diterapkan pada pembangunan kantor cabang (branch office) di kawasan S. Parman, DKI Jakarta. Pembangunan gedung ini rencananya akan mulai memasuki tahap konstruksi pada November 2023. 

"Adapun proses konstruksi akan menghabiskan waktu selama 14 bulan hingga Desember 2024 dan ditargetkan tahun ini rampung sejauh 20%," pungkasnya. 

Baca Juga: Semakin Diminati Masyarakat, Transaksi BRImo Melonjak hingga 154,63%

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: