Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Bank Mandiri Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Bank Mandiri Perkuat Mitigasi Risiko Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus berupaya melakukan sejumlah mitigasi risiko di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik yang masih bergejolak pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kenaikan suku bunga diproyeksikan tetap tinggi hingga semester pertama 2023 sehingga berpotensi meningkatkan persaingan dalam menghimpun dana murah dan meningkatkan cost of fund (biaya dana) perbankan.

Oleh karena itu, bank pelat merah ini akan terus melakukan sejumlah persiapan, penguatan dan penajaman bisnis yang akan dijadikan fokus utama pada tahun 2023. 

"Pertama, strategi di tengah kenaikan suku bunga acuan dan pengetatan likuiditas, yakni mengelola likuiditas secara optimal dan menjaga biaya dana atau cost of fund tetap rendah. Walaupun tantangannya tidak mudah,” ujar Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (29/3).

Oleh sebab itu, Bank Mandiri akan mendorong pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA), yakni dengan mengoptimalkan kanal digital untuk akuisisi dan mendorong peningkatan transaksional nasabah. 

"Kami akan mengoptimalkan peluang bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale secara close-loop (sistem kendali) dan menggarap potensi bisnis unggulan berbasis kewilayahan," ungkapnya.

Baca Juga: Didominasi Usaha Mikro, Transaksi QRIS Capai Rp 98,45 Triliun pada 2022

Selanjutnya, Bank Mandiri akan terus melanjutkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan dengan memperkuat indikator keuangan, pertumbuhan market share kredit, DPK kualitas yang terjaga, dan mempertajam road map strategi bisnis. 

Kemudian, Bank Mandiri akan melakukan akselerasi digital yang progresif untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis melalui inisiatif digital. Kemudian meluncurkan bisnis model baru, seperti Sukha, paylater serta fitur baru dan pada platform Kopra. 

Sebagai informasi, Bank Mandiri mencetak laba bersih senilai Rp 41,2 triliun di sepanjang 2022. Nilai itu tumbuh 46,89% dari posisi 2021 sebesar Rp 28,02 triliun. 

Adapaun kinerja yang solid tersebut tidak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik dan didorong oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian. 

Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% secara tahunan dari Rp 1.050,15 triliun menjadi Rp 1.202, triliun.  

Baca Juga: OJK Beberkan Sederet Tantangan Keuangan Syariah di 2023

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: