Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Venture Capital Database 2023 Permudah Startup RI Akses Pendanaan

Indonesia Venture Capital Database 2023 Permudah Startup RI Akses Pendanaan Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
WE Finance, Jakarta -

Xendit bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Indonesia Venture Capital Database 2023. Hadirnya database ini untuk mempermudah startup di Indonesia mengakses pendanaan di tengah fenomena tech winter.

Berdasarkan data dari CB Insights, menunjukkan pada tahun 2022 jumlah pendanaan VC global menurun sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan paling signifikan terjadi pada sektor kesehatan digital (57%), ritel (52%), dan fintech (46%).

Co-Founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya menyampaikan, peluncuran database ini bertujuan untuk membantu pelaku startup mengidentifikasi mitra pendanaan yang potensial serta mempercepat proses penggalangan dana (fundraising) mereka.

Ia menilai bahwa penggalangan dana menjadi salah satu tantangan utama yang sedang dihadapi oleh pelaku startup di Indonesia, baik startup tahap awal maupun yang sudah beroperasi bertahun-tahun. Oleh karena itu, Xendit berkomitmen untuk terus mendukung startup dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan meluncurkan Indonesia Venture Capital Database 2023.

"Kami harap database ini bisa menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya untuk pengembangan bisnis startup di Indonesia," ujar Tessa dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/3).

Baca Juga: Prudential Indonesia Bangun Hunian Sementara dan MCK bagi Korban Gempa Cianjur

Indonesia Venture Capital Database 2023 dari Xendit dan Kemenparekraf memungkinkan startup untuk mencari dan menemukan daftar investor dan mitra pendanaan di Indonesia. Database ini mencakup informasi tentang profil investor, kriteria investasi, portofolio investasi, dan kontak yang dapat dihubungi.

"Startup juga bisa mendapatkan informasi seputar mitra komunitas, yaitu lembaga dan perusahaan yang dapat membantu pengembangan bisnis mereka," jelas Tessa.

Ketua Pokja Pembiayaan Modal Ventura dan Pembiayaan Spesifik, Ginda A. Manurung mengatakan, salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan dalam kondisi tech winter saat ini adalah dengan membangun ekosistem startup dan memberikan dukungan kepada perusahaan yang bergerak dibidang modal ventura.

"Hal ini sebagai bentuk langkah strategis dalam rangka mengakselerasi ekonomi digital. Pendataan ini juga selaras dengan program Kemenparekraf Indonesia Bisnis Matchmaking (IBIM) yang bertujuan mempertemukan para investor dengan pelaku ekonomi kreatif," terangnya.

Ke depannya, kata Ginda, pemerintah bersama berbagai stakeholders akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mendorong ketahanan perekonomian Indonesia demi mewujudkan Indonesia yang terus maju.

Sementara itu, Partner East Ventures, Melisa Irene menambahkan, pihaknya percaya masih terdapat banyak peluang yang dapat digali pada ekonomi digital Indonesia dan Asia Tenggara.

"Sebagai perusahaan modal ventura yang terbuka pada seluruh sektor, kami percaya akan peran teknologi sebagai katalis dalam mendorong perkembangan positif. Kami berkomitmen untuk dapat terus mengembangkan industri teknologi," terangnya. 

Salah satunya dengan mendukung dan memberdayakan perkembangan startup dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Indonesia Venture Capital Database 2023 ini tersedia secara gratis untuk startup dan investor di Indonesia, dan dapat diunduh melalui situs web Xendit.

"Sebagai perusahaan fintech payment gateway, Xendit juga menyediakan dukungan kepada startup dalam membangun infrastruktur pembayaran digital sesuai kebutuhan bisnisnya," pungkasnya. 

Baca Juga: Jasa Raharja Bayar Santunan Kecelakaan Lalu Lintas Rp 2,95 Triliun Sepanjang 2022

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: