Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMF Renovasi 27 Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Kumuh Cirebon

SMF Renovasi 27 Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Kumuh Cirebon Kredit Foto: SMF
WE Finance, Jakarta -

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melakukan renovasi dan pembangunan kembali 27 rumah tidak layak huni di Kelurahan Panjunan, Cirebon, Jawa Barat.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengungkapkan bahwa proses pembenahan kawasan permukiman kumuh Panjunan telah berjalan sejak tahun 2022 dan merupakan bagian dari dukungan SMF melalui Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.

"Progam ini merupakan komitmen SMF dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs khususnya melalui penghapusan kemiskinan agar dapat mewujudkan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan," ujar Ananta dalam keterangan tertulis, Senin (20/3).

Hal tersebut menjadi salah satu upaya SMF untuk aktif dalam mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan penanganan kemiskinan ekstrem.

Melalui program ini SMF mengalirkan bantuan dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat.

Sementara itu, Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati berterima kasih atas terealisasinya Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh SMF di Kelurahan Panjurnan.

Baca Juga: Tranformasi Digital Berbuah Manis, BRI Kantongi Pendapatan Komisi Rp 1,59 Triliun dari BRImo

“Kita semua patut bersyukur bahwa kegiatan pembangunan baru rumah layak huni sebanyak 5 unit dan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sebanyak 22 unit dan saya yakin ini tentu memberikan manfaat kepada masyarakat Kota Cirebon,” ucapnya.

Sebanyak 27 rumah tersebut diresmikan oleh Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, Kepala Sub-Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan II M Nahdi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Wandi Sofyan, dan Kepala Seksi Pelaksana Wilayah II BPPW Jawa Barat Ardian Daniswara.

Pemugaran Kelurahan Panjunan diharapkan dapat memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat Cirebon, khususnya di kawasan Pesisir Panjunan yang selama ini merupakan pendukung Pelabuhan Cirebon. Sebanyak 88% atau mayoritas dari warga Panjunan bekerja di sektor kelautan dan perikanan.

"Kondisi permukiman di kawasan kumuh Panjunan cukup memprihatinkan, selain padat berjejal, sebagian besar hunian warga berdiri dengan atap dan dinding yang rapuh tergerus kerasnya cuaca laut selama bertahun-tahun," ungkap Ananta.

Dia berharap masyarakat penerima manfaat program ini dapat menjaga dan merawat rumah tersebut, agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.

Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh ini merupakan bagian dari inisiatif strategis SMF yang berkolaborasi dengan Program Kotaku dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian PUPR.

Sepanjang tahun 2022, SMF dan PKP DJCK telah membangun 147 rumah layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp10,4 miliar di 5 lokasi, yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat, dan Medan Sumatera Utara.

Sejak tahun 2019 hingga saat ini total realisasi program kolaborasi tersebut sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 27,6 miliar. Selain meresmikan bantuan rumah layak huni di Kelurahan Panjunan, SMF juga mengalirkan bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp 25 juta kepada ibu-ibu pegiat UMKM kerang hijau di kawasan tersebut.

Baca Juga: Dukung BSPI 2025, DANA Resmi Implementasikan Layanan BI-FAST

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: