Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Makin Terjaga, Penyaluran Kredit Bank Jago Tembus Rp 9,43 Triliun di 2022

Kualitas Makin Terjaga, Penyaluran Kredit Bank Jago Tembus Rp 9,43 Triliun di 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Jago Tbk konsisten bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan, baik dari sisi pinjaman, dana pihak ketiga (DPK), maupun jumlah nasabah.

Sepanjang 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 76% menjadi Rp 9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan pertumbuhan itu tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

"Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada," ujar Kharim dalam keterangan resmi, Jumat (17/3).

Pertumbuhan tersebut juga terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,8% atau di bawah rata-rata industri perbankan.

“Untuk bertumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi ialah cara yang paling efektif. Perusahaan melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Kharim.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Jago Capai Rp 15,91 Miliar Pada 2022

Dari sisi pendanaan, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp 8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125% dari tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun.

Adapun peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238% dari Rp 1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp 5,67 triliun pada 2022.

Karena pertumbuhan yang signifikan tersebut, dapat mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 69% pada 2022 atau meningkat jauh dari 46% pada 2021.

Selain itu, inovasi dan kolaborasi baru pada 2022 juga berhasil mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 5,1 juta nasabah pada akhir tahun lalu atau naik hampir empat kali lipat dibanding akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.

"Tahun ini kami akan terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru agar kami dapat menawarkan life-centric digital financial solution kepada lebih banyak orang,” lanjut Kharim.

Per akhir Desember 2022, Bank Jago memiliki kolaborasi dengan 36 mitra, termasuk 30 mitra untuk penyaluran kredit dan pembiayaan syariah.

Kombinasi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dengan penghimpunan DPK yang positif membuat Bank Jago dapat terus membukukan keuntungan.

Pada akhir Desember 2022 Bank Jago mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 20 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9 miliar.

“Kami terus mencermati potensi risiko tetapi tetap memanfaatkan setiap peluang yang mungkin muncul untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” ungkapnya

Per akhir Desember 2022 aset Bank Jago mencapai Rp 16,97 triliun atau tumbuh 38% dari Rp 12,31 pada akhir Desember 2021. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 83% yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.

Baca Juga: Naik Signifikan, Simpanan Nasabah Bank Jago Tembus Rp 8,27 Triliun Pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: