Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaet Investor, Bank Mandiri Stock Split Saham dengan Harga Terjangkau

Gaet Investor, Bank Mandiri Stock Split Saham dengan Harga Terjangkau Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) makin gencar menggaet investor baru. Salah satunya dengan menawarkan saham BMRI dengan harga terjangkau melalui skema stock split atau pemecahan saham.  

Bahkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri telah menyetujui stock split dengan rasio 1:2. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bilang aksi korporasi ini merupakan bentuk upaya perseroan dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI.

"Dengan begitu mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor. Keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/3).

Sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Bank Mandiri. 

“Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di tanah air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuh Darmawan.

Baca Juga: Investor Siap - Siap, Bank Mandiri Akan Tebar Dividen Rp 24,7 Triliun

Sebelumnya, pemegang saham Bank Mandiri juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih konsolidasi 2022 senilai Rp 24,7 triliun, atau setara dengan Rp 529,34 per lembar saham.

Menurut Darmawan, besaran dividen tersebut naik 46,8% jika dibandingkan dengan realisasi periode setahun sebelumnya yakni sebesar Rp 360,64 per lembar saham.

"Dari nilai tersebut dividen kepada negara atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan kepada rekening kas umum negara, naik 46,7% dari posisi tahun lalu," ujarnya.

Sementara 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri, yang terus berupaya untuk berkontribusi secara optimal kepada masyarakat.

“Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk terus memberikan solusi finansial yang terbaik tak hanya kepada nasabah tetapi juga masyarakat secara luas,” pungkasnya.

Baca Juga: Heru Kristiyana, Eks Bos OJK yang Kini Jadi Komisaris Bank Mandiri

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: