Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik Tipis, Laba Bank Jatim Capai Rp 1,54 Triliun Sepanjang 2022

Naik Tipis, Laba Bank Jatim Capai Rp 1,54 Triliun Sepanjang 2022 Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berhasil meraih kinerja positif sepanjang 2022. Hal ini tercermin dari laba bersih perseroan mencapai Rp 1,54 triliun, tumbuh 1,3% yoy.

Direktur Utama bankjatim Busrul Iman mengatakan, peningkatan laba bersih ini didorong oleh jumlah penyaluran kredit yang mencapai Rp 46,1 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut meningkat 8,06% jika dibandingkan tahun 2021.

Adapun peningkatan penyaluran kredit perusahaan terjadi di seluruh segmen yang mana hal tersebut. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.

"Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% yoy atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022," kata Busrul dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/3).

Tidak hanya itu, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat sebesar Rp 11,20 triliun. Kemudian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan yang tumbuh sebesar 5,11% atau sebesar Rp 28,65 triliun.

Baca Juga: Kalah Eksis dari Perbankan, Jumlah Pemain Modal Ventura Terus Berkurang

Pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp 104,6 miliar selama 2022. Busrul mengatakan, hal ini menunjukkan keberhasilan Bank Jatim dalam mendukung program pemerintah pada peningkatan UMKM melalui program KUR.

"Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60% dibanding dengan sektor lainnya," ujarnya.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya. 

Adapun rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) Gross juga ikut menurun di angka 2,83%, dibandingkan tahun sebelumnya 4,48%. Ia bilang penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit semakin sehat dan menjadi tanda adanya pemulihan dari beberapa sektor ekonomi.

"Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit bankjatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," kata Busrul.

Sejalan dengan itu, perusahaan juga berhasil menorehkan pertumbuhan Net Interest Income (NII) sepanjang tahun 2022 yang naik sebesar 4,40% yoy atau tercatat Rp 4,81 Triliun. Sementara biaya provisi melandai sebesar 10,54% yoy atau tercatat sebesar Rp 387 milliar.

Dari kinerja yang positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun, tumbuh 1,30% yoy pada 2022. Perseroan juga mencatat kenaikan aset sebesar 2,29% yoy menjadi Rp 103,03 triliun.

Sedangkan komposisi rasio keuangan Bank Jatim pada periode Desember 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 1,95%, Return on Equity (ROE) sebesar 16,24% dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,11%.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Koinworks Gencar Salurkan Pinjaman untuk UMKM

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: