Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Pertumbuhan Laba hingga 6%, Ini Strategi Bank Jatim di 2023

Bidik Pertumbuhan Laba hingga 6%, Ini Strategi Bank Jatim di 2023 Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (bankjatim) mencatat laba bersih mencapai Rp 720 miliar pada semester I 2023. Nilai tersebut turun 11,68% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 815 miliar.

Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, laba perseroan yang menurun ini disebabkan oleh tingginya suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), di mana suku bunga acuan berada di level 5,75%. Hal tersebut membuat struktur funding perseroan tidak ideal.

"Sehingga akhirnya strategi kami adalah bagaimana kami melakukan restruktur kembali terhadap funding ini.  Sehingga walaupun rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) kami naik, walaupun interest expenses kami naik, tapi kenaikan kami relatif lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Dan tentu saja nantinya akan kami dorong semakin efisien dan semakin murah," ujarnya dalam pemaparan kinerja keuangan semester I 2023, Selasa (25/7).

Tak hanya laba yang menurun, aset perseroan juga ikut menurun pada semester I 2023. Bank Jatim mencatat, aset perseroan berada di angka Rp 103 triliun, turun 5,43% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Busrul menjelaskan, penurunan aset ini disebakan oleh perseroan yang selektif terhadap dana murah, sehingga aset pun menurun. Menurutnya, penurunan aset ini diimbangi dengan pengembangan outstanding yang cukup tinggi. 

Baca Juga: Kinerja Makin Solid, Laba Pegadaian Capai Rp 2,1 Triliun Pada Semester I 2023

"Sehingga nanti pada posisi semester I ini, kami memiliki komposisi indikator keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan project builder sebelumnya," kata Busrul.

Meski demikian, perusahaan menargetkan laba bersih dapat tumbuh sebesar 5%-6% di akhir tahun ini. Perseroan pun telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.

"Pertama, terkait outstanding kami sudah on the track untuk skala mikro dan detail. Kami tinggal mengembangkannya sektor menengah dan korporasi ini kami dorong," jelasnya.

Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan, Begini Strategi Bank BTN di 2023

"Kedua, strateginya adalah tetap kami dorong peningkatan CASA. Bagaimanapun CASA ini menjadi lebih efisien, baik itu di sisi akuisisi, retensi maupun loyalty-nya. Nah, kemudian yang berikutnya adalah kami perlu peningkatan fee based income termasuk recovery rate. Sehingga dengan penurunan kualitas pinjaman itu menjadi lebih efisien dan mampu meningkatkan profit," sambungnya.

Sejalan dengan itu, penyaluran kredit bankjatim mampu membukukan peningkatan sebesar 13,02% secara tahunan (yoy). Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor komersial dan UKM sebesar 25,55% yoy dan sektor konsumer 5,77 yoy

Pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim tersebut membuat Loan to deposit ratio (LDR) perusahaan semakin membaik. Dari 45,88% pada Semester I tahun 2022 meningkat jadi 59,54% pada semester I 2023.  

Penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,77% pada semester I 2023, berbanding 6,86% dar tahun sebelumnya.

Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,80% pada Semester I 2023, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,12%. 

”Penurunan rasio NPL dan LAR ini menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Jatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa  sektor ekonomi,” jelas Busrul. 

Baca Juga: Perkuat Layanan Digital, Pegadaian Alokasikan Capex Rp 320 Miliar di 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: