Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Optimis Ekonomi Indonesia akan Baik-baik Saja Meski Ada Ancaman Resesi

OJK Optimis Ekonomi Indonesia akan Baik-baik Saja Meski Ada Ancaman Resesi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi ancaman resesi global bisa dihindari pada tahun ini. Sebab, terdapat beberapa indikator yang membuat ekonomi global dan Indonesia akan tetap baik-baik saja.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan ada beberapa indikator yang menjadi kunci kuatnya ekonomi global, yakni dari pergerakan ekonomi Amerika Serikat (AS), Eropa, hingga pembukaan aktivitas ekonomi di China.

"Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan intermediasi tetap tumbuh kuat sehingga bisa menjaga ekonomi di tengah ketidakpastian global," kata Mahendra dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (27/2).

Menurutnya, kinerja ekonomi di AS dan Eropa menunjukkan perkembangan di atas ekspektasi sebelumnya, khususnya kinerja pasar tenaga kerja yang menunjukkan persisten dan kuat dan indikator sektor riil lainnya tumbuh positif," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Sebut Rencana Merger MNC Bank dan Nobu Bank Akan Perkuat Ekosistem

Selain itu, perekonomian Tiongkok meningkatkan otpimisme jika resesi global bisa dihindari. Namun, Mahendra melihat adanya salah satu tantangan terkait pengetatan moneter dari sejumlah negara di dunia yang diprediksi masih akan terus berlanjut.

Kemudian, hal lainnya yang perlu dicermati, menurut Mahendra adalah soal harga komoditas. Dia memandang penurunan harga komoditas global perlu menjadi satu perhatian.

Lebih lanjut, Mahendra melihat kalau ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik meskipun adanya tekanan dari ekonomi global dan ancaman resesi global. "Di tengah kondisi perekonomian global itu, ekonomi domestik tetap solid," katanya.

Hal ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus pada Januari 2023 lalu. Ditambah, posisi PMI Manufaktur juga masih berada pada posisi ekspansi selama 17 bulan terakhir.

Kemudian, di tambah posisi PMI Manufaktur yang masih berada di posisi ekspansi selama 17 bulan terakhir. Konsumsi masyarakat juga terkonfirmasi mengalami kenaikan terlihat dari indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel.

Baca Juga: Kredit Perbankan Capai Rp 6.310,88 triliun, Terkerek Segmen Investasi dan Modal Kerja

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: