Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Bisnis, Bank Mega Syariah Resmikan Kantor Cabang di Masjid Istiqlal

Kembangkan Bisnis, Bank Mega Syariah Resmikan Kantor Cabang di Masjid Istiqlal Kredit Foto: BMS
WE Finance, Jakarta -

Meski transaksi digital makin digandrungi, namun perbankan tetap memperluas jaringan kantor cabang. PT Bank Mega Syariah (BMS) misalnya, resmi menghadirkan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Masjid Istiqlal, yang bertempat di Masjid Istiqlal, Pintu Masuk Al Fattah, Jakarta Pusat pada Jumat (17/2).

Komisaris Utama Bank Mega Syariah Mohammad Nuh mengatakan perluasan jaringan kantor ini bertujuan untuk menunjang pengembangan bisnis perusahaan. 

"Dengan diresmikannya BMS KCP Masjid Istiqlal, maka saat ini Bank Mega Syariah memiliki total 65 kantor cabang yang tersebar di 23 Provinsi seluruh Indonesia," ujar Nuh dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (18/2).

Di wilayah Jakarta, BMS telah memiliki 12 jaringan kantor cabang, antara lain KCU Jakarta Menara Mega Syariah, KCP Jakarta Tebet, KCP Jakarta Rawamangun, KCP Kelapa Gading, KCP Jakarta Enggano, KCP Puri Kencana, KCP Jakarta Kebon Jeruk, KCP Arteri Pondok Indah, KCP Kemang, KCP Jakarta Menara Bank Mega, dan KCP Jakarta Panglima Polim.

Nuh berharap dengan adanya kantor cabang BMS di area Masjid Istiqlal ini dapat membentuk ekosistem keuangan syariah serta memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya jamaah Masjid Istiqlal dalam memiliki akses perbankan dengan prinsip syariah. 

Baca Juga: Bank CIMB Niaga Kantongi Laba Rp 5,09 Triliun, Naik 24,35% pada 2022

"Semoga kehadiran BMS di Masjid Istiqlal ini senantiasa menghadirkan kebaikan dan keberkahan serta manfaat untuk seluruh masyarakat," tuturnya.

Dalam peresmian tersebut, BMS dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang mencakup dukungan pengembangan bisnis Masjid Istiqlal, layanan perbankan syariah pendanaan dan pembiayaan serta layanan digital untuk Masjid Istiqlal berupa Fitur ZISWAF di M-Syariah. 

Di sela peresmian, Direktur Utama BMS Yuwono Waluyo berkesempatan untuk melakukan pembayaran ZISWAF dan menginformasikan tata cara pembayaran ZISWAF melalui Masjid Istiqlal di M-Syariah.

“ZISWAF Masjid Istiqlal sudah terkoneksi dengan baik di aplikasi M-Syariah. Tentu saja hal ini akan memudahkan para jamaah Masjid Istiqlal dan masyarakat pada umumnya untuk menunaikan ZISWAF, hanya melalui genggaman tangan,” terang Yuwono.

Dia juga berharap kehadiran BMS ini dapat menjadi syiar yang baik dan mendukung peningkatan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Sebagai informasi, BMS dan BPMI telah bekerja sama semenjak tahun 2020, diawali dengan kerja sama pengelolaan rekening payroll pegawai BPMI, memberikan bantuan dan santunan bagi yang membutuhkan melalui program Amaliyah Ramadhan. 

BMS dan BPMI pun bersinergi meluncurkan aplikasi e-Istiqlal yang menggunakan platform DOKU Zocial Super App sekaligus menyerahkan bantuan berupa kendaraan operasional kepada Masjid Istiqlal.

Kedepannya, Yuwono mengatakan pihaknya akan turut mendukung digitalisasi Masjid Istiqlal untuk transaksi ZISWAF non-tunai melalui QRIS.

"BMS terus melakukan transformasi digital diantaranya melalui aplikasi M-Syariah. Kami berupaya meningkatkan fitur layanan digital banking untuk mendorong peningkatan pengguna dan memenuhi semua kebutuhan layanan perbankan melalui aplikasi M-Syariah," jelasnya.

Baca Juga: BSI, BP Tapera, dan UIN Berkolaborasi, Maksimalkan Penyaluran KPR Syariah Bersubsidi

Hingga akhir Desember 2022, Yuwono mengungkapkan transaksi digital banking melalui aplikasi M-Syariah menunjukan pertumbuhan positif. Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengguna aplikasi M-Syariah yang mengalami peningkatan sebesar 78,7%. 

"Ini berdampak pada meningkatnya volume transaksi melalui M-Syariah yang mencapai 540.254 transaksi atau naik 51,4% yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp 711 miliar atau meningkat 37,2i tahun sebelumnya," ungkapnya.

Dari sisi transaksi ZISWAF via M-Syariah juga meningkat dari tahun sebelumnya 1.978 transaksi Ziswaf menjadi 2.315 transaksi. Diikuti peningkatan pembiayaan yang disalurkan sebesar 12,16% yoy, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga tumbuh positif 12,47% yoy dari Rp 10,5 triliun menjadi Rp 11,8 triliun.

"Transformasi digital yang terus dilakukan oleh BMS tersebut turut meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2022," tutup Yuwono.

Baca Juga: OJK Beri Izin Usaha Crowdfunding untuk Dana Aguna Nusantara

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: