Terus Meningkat, AgenBRILink dari Kelompok Mekaar PNM Capai 69.000

Peran dan kontribusi Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, serta PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus tumbuh dan semakin besar.

Salah satunya dengan adanya pemberdayaan kelompok Mekaar menjadi Agen BRILink dalm memberikan saluran pendapatan bagi kelompok. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan potensi Agen BRILink selama ini selalu dioptimalkan BRI, termasuk dalam hal fungsi referral dalam penyaluran kredit.

"Hal ini semakin dimudahkan oleh jaringan BRI yang memberikan kedekatan dengan nasabah sehingga Holding UMi memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan," ujar Sunarso dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Senin (6/2).

Menurut Sunarso, sejak holding resmi berdiri pada September 2021, jumlah Ketua kelompok Mekaar terus mengalami peningkatan di mana hingga Desember 2022 mencapai sekitar 69.000.

Baca Juga: Aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Tembus Rp 3.081,30 Triliun

“Ketua kelompok PNM Mekaar yang kita rekrut menjadi AgenBRILink. Jadi, mereka mengoperasikan seperti cabang bank versi lebih sederhana. Mereka dapat fee dari operasional AgenBRILink tersebut,” kata Sunarso.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan kelompok PNM Mekaar yang memiliki anggota 10-30 nasabah tiap kelompok ditanamkan untuk membangun kepedulian dan dukungan terhadap teman-teman dan masyarakat di sekelilingnya. 

Dengan menjadi Agen BRILink, fungsinya lebih luas lagi dalam memberikan nilai ekonomi dan sosial. Selain ada nilai tambah buat untuk ketua kelompok, yang tadinya kerja sosial, jadi memonitor para anggota kelompoknya juga.

"Hingga saat ini, target pembentukan Holding UMi co-location ditambah menjadi 1.000 gerai dan sekarang sudah mencapai 1.000 lebih hingga Desember 2022. Itu yang kita sebut co-location di mana satu kantor itu dipakai bertiga, BRI, Pegadaian, dan PNM,” lanjutnya.

Baca Juga: Banyak Aduan Masyarakat, Jokowi Minta Pengawasan Asuransi dan Pinjol Diperketat