Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Targetkan Pertumbuhan Kredit Hingga 9% pada 2023

BNI Targetkan Pertumbuhan Kredit Hingga 9% pada 2023 Kredit Foto: Bank BNI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan penyaluran kredit akan tumbuh lebih konservatif pada tahun 2023, yakni dalam kisaran 7% yoy - 9% yoy.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, nilai target kredit ini sejalan dengan proyeksi ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih tumbuh sebesar 5%, ditopang konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. 

Novita menambahkan, bahwa target kredit tersebut tentu dengan mempertimbangkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang moderat. Untuk itu, BNI telah menyiapkan strategi untuk mencapai target kredit. 

"Kami percaya bahwa strategi kami akan fokus pada kualitas dibandingkan dengan kuantitas adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan dalam situasi saat ini," kata Novita dalam BNI public expose secara virtual, Selasa (24/1).

Sepanjang tahun 2022, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,9% yoy mencapai Rp 646,19 triliun pada 2022. Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan perusahaan pada awal 2022 yakni di kisaran 7% hingga 10%.

“Pertumbuhan tersebut dicapai di tengah upaya BNI melakukan transformasi dan fokus membangun portofolio kredit yang sehat melalui ekspansi pada debitur top tier di masing-masing industri dan regional,” imbuhnya.

Baca Juga: Hadir dengan Desain dan Fitur Baru, BNI LOTTE Card Tebar Promo Spesial untuk Nasabah

Adapun sektor business banking tumbuh 10,3% yoy menjadi Rp 532,2 triliun. Pertumbuhan dari segmen tersebut didorong oleh segmen Korporasi Blue Chip yang tumbuh 28,9% yoy menjadi Rp 232,7 triliun pada 2022. 

Sementara segmen large commercial meningkat 29,9% yoy menjadi Rp 53,1 triliun, dan segmen kecil terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 19,8% yoy menjadi Rp 52,7 triliun pada tahun lalu. 

Sedangkan sektor consumer banking, kredit payroll masih menjadi fokus dengan pertumbuhan 20,3% yoy menjadi Rp 43,1 triliun, kemudian diikuti oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 7,9% yoy menjadi Rp 53,5 triliun. Sehingga secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp 110,1 triliun.

BNI juga melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan. Hal ini terlihat pada portofolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19 hingga akhir 2022 tersisa Rp 49,6 triliun, turun 31,2% yoy. Rasio Loan At Risk (LaR) ikut membaik menjadi 16%, dibandingkan 2021 yang berada pada posisi 23,3%.

"Tentunya untuk tahun ini, kami menargetkan kualitas aset yang lebih baik lagi. Kami sangat bergembira karena sebagian besar debitur yang terdampak Covid-19 sudah mulai pulih dan bersiap ekspansi,” pungkasnya.

Baca Juga: BNI Salurkan Kredit Berkelanjutan Senilai Rp 182,9 Triliun di 2022

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: