Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Penting Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Penting Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
WE Finance, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan sektor keuangan memainkan peranan yang penting di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di masa depan dan mengembangkan sektor-sektor yang bisa mendorong perekonomian domestik.

Suahasil mengatakan, pemerintah mempunyai pekerjaan rumah yang besar dalam memperdalam sektor keuangan Indonesia ke depan. Hal ini diungkapkan dalam sharing session pada acara Bank Mandiri Leadership Forum 2023 pada Kamis (26/1).

"Sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dapat didorong dengan penggunaan produksi dalam negeri, pemanfaatan ekonomi digital, pengembangan ekonomi hijau, pengembangan UMKM, hilirisasi industri sawit dan sumber daya alam, serta reformasi sektor keuangan," kata Suahasil dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/1). 

Sementara terkait dengan UMKM terutama dari sisi perbankan, menurut Suahasil, adalah bagaimana menyediakan akses permodalan bagi UMKM kita. Sebab, dalam hal ini sektor keuangan memainkan peranan yang sangat penting. 

Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk meningkatkan target penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di sekitar 30 persen pada tahun 2024. Menurut Wamenkeu, hal tersebut dapat menciptakan UMKM dan bisnis baru di Indonesia.

Baca Juga: Lampau Kinerja Pra Pandemi, Penyaluran KPR BCA Capai Rp 108,3 Triliun pada 2022

“Yang kemudian nanti bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) kita melalui penggunaan dan produksi dalam negeri dan disediakan dananya, disediakan cara berkembangnya, termasuk oleh sektor keuangan kita,” kata Wamenkeu.

Lebih lanjut, Wamenkeu mengatakan sektor keuangan Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan, yang artinya masih sangat terbuka luas kemungkinan mengembangkan industri-industri yang lain, seperti asuransi, dana pensiun, dan pembiayaan.  

“Kalau kita lihat dari aset bank, kita di bawah dari negara-negara tetangga. Kapitalisasi pasar modal kita juga di bawah. Aset industri asuransi per PDB kita juga yang rendah," terangnya. 

Selai itu, nilai aset dana pensiun terhadap PDB juga relatif tidak terlalu tinggi. Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mendorong supaya pengembangan di pasar keuangan dan akan terus didorong ke depannya. 

Wamenkeu berharap beberapa lanjutan relaksasi bagi restrukturisasi perbankan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat digunakan dengan baik untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

“Tujuan akhir yang paling penting dari apa yang kita lakukan di setiap pekerjaan kita, entah di pemerintahan, entah di perbankan, di sektor keuangan adalah menciptakan kesejahteraan," lanjutnya. 

Untuk itu, pihaknya mengaku tetap optimis, namun juga waspada terhadap berbagai tantangan yang akan muncul. Kemenkeu juga meminta semua pihak ikut serta membangun dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Baca Juga: Harga Saham Melesat 36,7%, Ini Startegi BNI Tingkatkan Kinerja di 2023

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: