Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi Bank BTPN Tingkatkan Pendapatan Komisi di 2023

Ini Strategi Bank BTPN Tingkatkan Pendapatan Komisi di 2023 Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income pada tahun 2023. Head of Wholesale & Commercial Banking Bank BTPN Nathan Christianto, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar pendapatan berbasis komisi perseroan terus meningkat.

"Kami mempunyai bisnis yaitu sindikasi, ini menjadi salah satu motor kami untuk meraih fee based income. Selain itu kami juga mengembangkan saluran lainnya sebagai sumber pendapatan. Misalnya, transaksi treasury dan supply chain," kata Nathan dalam media gathering, Rabu (25/1).

Setelah perseroan melakukan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), perusahaan melihat
adanya potensi-potensi meraih fee based income lebih banyak lagi. Sayangnya, ia tidak merincikan berapa besar komposisi fee based income dari total pendapatan perseroan.

Sejalan dengan itu, Bank BTPN berhasil mencetak laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 18% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,418 triliun hingga September 2022. Total kredit juga meningkat 13% yoy menjadi menjadi Rp 155,43 triliun. 

Baca Juga: Jaring Investor Asing, Dana Kelolaan Mandiri Investment Forum Tembus US$ 12 Triliun

Pertumbuhan kredit Bank BTPN dinilai lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yakni 11% yoy pada akhir September 2022. Pertumbuhan kredit juga turut mendorong aset perusahaan hingga 9% yoy menjadi Rp 199,90 triliun pada akhir kuartal III 2022.

Kemudian, pendapatan operasional perusahaan naik 4% secara tahunan. Hal ini didukung oleh naiknya pendapatan bunga bersih yang naik 4% yoy menjadi Rp 8,669 triliun per akhir September 2022.

Selain itu, pendapatan operasional lainnya juga naik sebesar 5% yoy. Kenaikan pendapatan bunga bersih ini didorong oleh peningkatan kredit segmen korporasi sebesar 23% yoy dan pembiayaan syariah sebesar 11% yoy.

Baca Juga: OJK Selesaikan 20 Kasus di Sektor Jasa Keuangan pada 2022, Terbanyak dari Perbankan

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: