Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Ramal Simpanan Perbankan Melambat Pada Tabungan dan Giro di Kuartal I 2023

BI Ramal Simpanan Perbankan Melambat Pada Tabungan dan Giro di Kuartal I 2023 Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan akan tumbuh melambat pada kuartal I 2023. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada instrumen tabungan dan giro.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perlambatan pertumbuhan tersebut terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 31,3%, lebih rendah dibandingkan 82,1% pada triwulan sebelumnya.

"Pertumbuhan DPK yang melambat diprakirakan terjadi pada jenis instrumen giro dan tabungan, dengan SBT yang lebih rendah dari periode sebelumnya namun masih tercatat positif masing-masing sebesar 21,2 86,5%," kata Erwin dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (24/1).

Sementara itu, pertumbuhan deposito diprakirakan meningkat dari triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT positif sebesar 33,9%, berbalik dari periode sebelumnya yang tercatat negatif sebesar -2,6%.

Meski demikian, pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2023 diprakirakan masih cukup tinggi. Hal ini
tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2023 yang tercatat sebesar 59,3%, atau bernilai positif meski lebih rendah dibandingkan SBT 82,1% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Rekor! BNI Cetak Laba Rp 18,31 Triliun pada 2022, Tertinggi dalam Sejarah

Sejalan dengan itu, BI mencatat penghimpunan DPK industri perbankan mencapai Rp 7.929,5 triliun pada Desember 2022, atau tumbuh 9,4% yoy. 

Erwin mengatakan, pertumbahan DPK ini didorong oleh perlambatan giro korporasi dan tabungan perorangan.

"Pada Desember 2022, giro tercatat tumbuh 21,1% yoy, setelah sebelumnya tumbuh 21,4% yoy. Sementara itu, tabungan tumbuh 7,4% yoy, setelah tumbuh 8,0% yoy pada November 2022," ujarnya.

Sementara simpanan berjangka perorangan tercatat sebesar Rp 1.402,2 triliun atau tumbuh 1,9% yoy pada Desember 2022, setelah sebelumnya pada November 2022 tercatat sebesar Rp1.370,4 triliun atau tumbuh  0,5% yoy.

"Pertumbuhan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan berjangka," pungkas Erwin.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem Halal, CIMB Niaga Syariah Gelar Haya Fest

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: