Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani: APBN Bantu Ringankan UMKM Lewat Restrukturisasi Kredit

Sri Mulyani: APBN Bantu Ringankan UMKM Lewat Restrukturisasi Kredit Kredit Foto: Kemenkeu
WE Finance, Jakarta -

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menjadi instrumen yang dapat diandalkan ketika menghadapi berbagai ancaman mulai dari pandemi hingga harga minyak dan pangan yang melonjak.

Selain meningkatkan bantuan sosial, Sri Mulyani mengatakan APBN juga digunakan untuk memberikan bantuan kepada UMKM, seperti restrukturisasi kredit perbankan sehingga banyak UMKM tidak perlu mencicil utangnya dulu. Selain itu, APBN juga memberikan bantuan kepada para pedagang kaki lima.

“Kita memberikan langsung cash untuk modal kerja karena memang modal mereka habis selama kegiatan berhenti dan kita memberikan banyak sekali selama proses penyembuhan ekonomi dan bantuan-bantuannya,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (24/1).

Sebagai informasi, restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan atau keringanan yang diberikan perbankan kepada debitur yang mengalami kesulitas untuk membayar kewajibannya. 

Baca Juga: Ditopang Penyaluran Kredit, Uang Beredar di Indonesia Capai Rp 8.525,5 Triliun pada 2022

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan akibat Covid-19 hingga Maret 2024. Namun, kali ini hanya berlaku untuk segmen debitur tertentu.

Restrukturisasi kredit ini diperpanjang karena OJK menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia ke depan tidak terhindarkan seperti yang diperkirakan oleh berbagai lembaga internasional. 

Hal ini dapat terlihat dari ketidakpastian ekonomi global yang saat ini masih tetap tinggi akibat normalisasi kebijakan ekonomi global oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), ketidak pastian kondisi geopolitik, dan laju inflasi yang tinggi.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan daya beli kelompok menengah yang tergerus karena harga inflasi, maka inflasi diturunkan. Salah satunya yang berasal dari kelompok makanan.

“Jadi APBN itu hadir melalui berbagai macam cara supaya kita punya ketahanan pangan. Kalau ketahanan pangan, maka harga pangan kita enggak ikut bergejolak sesuai dengan harga pangan dunia. Inflasi kita rendah, daya beli rakyat bisa terjaga,” tuturnya

Untuk itu, Sri Mulyani meminta seluruh pelaku ekonomi dan seluruh institusi di Indonesia, termasuk NU dan Anshor, untuk bersama-sama menjaga Indonesia.

“Jadi negara ini kita urus baik-baik bersama-sama, saling percaya. Kita menggunakan instrumen secara amanah, tidak korupsi. Semua anggaran transparan disampaikan. Jadi negaranya bisa sehat," terangnya. 

Selain itu, ia juga berharap konsumsi, investasi, ekspor, usaha kecil, usaha menengah dan koperasi semakin maju. "Ini yang akan kita lakukan sehingga lapangan kerja muncul, anak-anak kita kita didik, yang kurang gizi disembuhkan supaya Indonesia bisa maju terus,” pungkasnya.  

Baca Juga: Genjot Transformasi Digital, Transaksi BRImo BRI Tembus Rp 2.669 Triliun Sepanjang 2022

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: