Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Perbankan Dukung Hilirisasi Industri, Begini Tanggapan Bank BUMN

Jokowi Minta Perbankan Dukung Hilirisasi Industri, Begini Tanggapan Bank BUMN Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
WE Finance, Jakarta -

Mendukung kebijakan pemerintah, Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso menyampaikan perbankan akan melakukan hilirisasi industri sumber daya alam (SDA). Hilirisasi ini terus dilakukan pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Hilirisasi bagian dari point of no return tadi ditegaskan kembali oleh bapak presiden. Bahwa hilirisasi ini tidak bisa berhenti, tidak bisa kembali. Maka industri perbankan komit untuk mendukung proses hilirisasi agar seluruh rangkaian nilai tambahnya dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ujar Sunarso melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (17/1).

Terkait hilirisasi industri ini, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menekankan bahwa Pemerintah akan terus melakukan hilirisasi industri yang diyakini akan menjadi lompatan besar peradaban negara. 

Sejak tiga tahun lalu, Jokowi sudah melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri. Kegiatan larangan ekspor tersebut dibarengi dengan pengembangan hilirisasi di dalam negeri.

Dengan pelarangan ekspor itu, Jokowi menilai Indonesia mendapatkan lompatan nilai tambah yang signifikan, dari yang sebelumnya hanya berkisar Rp 17 triliun menjadi sekitar Rp 360 triliun. Atas kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel tersebut, Indonesia kini serius melakukan banding atas kekalahan gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa beberapa waktu lalu, Jokowi juga mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antarnegara, sehingga tidak ada satu negara yang merasa lebih unggul daripada negara lain.  

Dalam pertemuan di Istana Negara Senin (16/1), lanjut Sunarso, sektor perbankan dan OJK berdialog bersama dengan Jokowi, serta memberikan masukan sekaligus laporan hal-hal yang sudah dilakukan oleh industri di tahun 2022.

Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Jokowi MInta OJK dan Lembaga Keuangan Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menambahkan tujuan dari pertemuan dengan Presiden Jokowi hari ini adalah untuk menyampaikan persiapan dalam rangka pertemuan tahunan industri jasa keuangan yang akan dilaksanakan pada awal Februari 2023.

Namun, sekaligus juga menyampaikan secara langsung bagaimana perkembangan terakhir dari sektor-sektor di jasa keuangan maupun juga kinerja dari industri-industri yang ada di jasa keuangan.

“Kami menyampaikan bagaimana rencana prospek dan tantangan ke depan yang perlu diantisipasi, dimitigasi, dan ditangani dengan sebaik-baiknya sehingga sekalipun kondisi perekonomian global penuh tantangan dan tidak mudah, sekalipun tentu kita harus memitigasi dampak dari kondisi tadi itu dan juga tentu kita menyambut masa persiapan masuk ke dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden," kata Mahendra.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh OJK, Himbara, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan pelaku industri perbankan lainnya, Presiden memberikan arahan sangat jelas bahwa seharusnya momentum penguatan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2022 ke depan dapat terus dijaga.

Meskipun laporan keuangan belum diterbitkan, Himbara optimistis pada tahun 2022 bank-bank milik negara bisa melampauinya dengan sangat baik dan kinerja solid, terutama masih tumbuh agresif dan tetap mengedepankan kehati-hatian.

“Terbukti bahwa kualitas aset yang kita kelola jauh membaik dan itu semua tidak lepas dari kebijakan dari OJK juga termasuk juga memperpanjang masa berlakunya relaksasi untuk penentuan kualitas aktiva produktif dan itu memang diperlukan,” tutur Sunarso.

Himbara dan BRI secara khususnya, imbuh Sunarso, memiliki strategi untuk pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dimana perseroan tumbuh secara selektif dengan melakukan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi apabila terjadi pemburukan-pemburukan akibat kondisi ekonomi yang diproyeksikan menghadapi ketidakpastian.

“Kita siap untuk tumbuh dan kita siap untuk menghadapi berbagai tantangan dengan pencadangan dan kita sudah buktikan di tahun 2022 perbankan kita sangat solid," pungkasnya.

Baca Juga: Bank DKI Ekspansi ke Lampung, Buka 2 Kantor Cabang Sekaligus

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: