Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran KUR Bank Sumut Melonjak 41,72% Jadi Rp 1,9 Triliun Sepanjang 2022

Penyaluran KUR Bank Sumut Melonjak 41,72% Jadi Rp 1,9 Triliun Sepanjang 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) berhasil mencatat total outstanding Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 1,9 triliun sepanjang 2022 (unaudited). Nilai tersebut naik 41,72% jika dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun.

Plt.Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan, komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1,18 milyar digunakan untuk modal kerja, dan sebesar Rp 750 miliar untuk kegiatan investasi.

"Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR atau naik sekitar 37,3% yoy" ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/1).

Hadi menegaskan, Bank Sumut akan terus mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas KUR. Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usaha.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Pialang Asuransi, Atur Layanan Digital Hingga Denda Administratif

“Ke depan, perseroan akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional," ungkapnya.

Sejalan dengan itu, di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 27,85 triliun pada tahun buku 2022 (unaudited). Jumlah tersebut naik 10,58 persen dari tahun sebelumnya.

Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan juga berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah (NPL) Net di level 1,21% atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80%. Perseroan juga berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 706 miliar atau tumbuh 15,15% yoy. 

"Kami memproyeksikan laba bersih minimal Rp 800 miliar di tahun 2023," ujar  Hadi.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp 31,9 triliun atau naik 3,01% yoy. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh produk tabungan dan giro yakni sebesar 60%.

Baca Juga: Aset Bank Universal BPR Melesat hingga 187%

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: