Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melesat 30%, Volume Transaksi Xendit Tembus Rp 300 Triliun Sepanjang 2022

Melesat 30%, Volume Transaksi Xendit Tembus Rp 300 Triliun Sepanjang 2022 Kredit Foto: Xendit
WE Finance, Jakarta -

Perusahaan rintisan atau startup fintech payment gateway, Xendit telah memproses lebih dari 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia, dengan nilai total volume transaksi mencapai lebih dari US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun sepanjang tahun 2022.

Co Founder dan COO Xendit Group, Tessa Wijaya mengungkapkan jumlah transaksi tersebut naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga saat ini, jumlah merchants aktif yang dilayani Xendit Group mencapai 3.500 pelaku usaha, yang terdiri dari 70% merchant UKM dan 30% perusahaan.

Dari 200 juta transaksi yang diproses oleh Xendit Group pada tahun 2022 lalu, mayoritas (36%) di antaranya adalah dengan transfer virtual account.

"Selain virtual account, penggunaan e-Wallet dan kartu kredit menempati peringkat kedua dan ketiga sebagai metode pembayaran terpopuler di antara merchant Xendit Group," ujar Tessa saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/1).

Sementara itu, metode pembayaran PayLater mencatatkan pertumbuhan 10 kali lipat. Tessa menjelaskan, penggunaan fasilitas pembayaran PayLater ini semakin diminati konsumen.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Pialang Asuransi, Atur Layanan Digital Hingga Denda Administratif

"Terbukti dari volume pembayaran yang meningkat hingga 10 kali lipat, diikuti dengan kartu kredit yang melonjak 6 kali lipat, dan e-Wallet naik 5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," paparnya.

Xendit mencatat sektor yang mengalami pertumbuhan transaksi paling tinggi di tahun 2022 adalah pariwisata (181,4%), hiburan seperti gaming dan tiket pertunjukan, tempat wisata (132,5%), dan restoran (68,4%).

"Sektor-sektor ini mengalami lonjakan transaksi di bulan November-Desember 2022, yang menunjukkan bahwa konsumen kembali membelanjakan uang untuk keperluan hiburan dan rekreasi pasca berakhirnya pandemi," jelas Tessa.

Dari sekian banyak merchant Xendit Group, data menunjukkan bahwa sektor yang mencatatkan frekuensi transaksi paling banyak adalah jasa (96 juta transaksi), layanan finansial (61,3 juta), dan produk digital (56 juta) seperti voucher game, eBook, dan sebagainya.

Selama tahun 2022, Xendit juga telah memfasilitasi lebih dari 20 juta transaksi QRIS, dengan volume sejumlah US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun. Total volume transaksi ini meningkat 17,25 persen dari tahun sebelumnya.

Tessa menilai, selama beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan volume pada pembayaran digital. Dia pun berharap kedepannya akan semakin banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan peluang pertumbuhan digital agar sektor perekonomian bisa bangkit kembali.

"Xendit Group sendiri akan terus berinovasi dan berupaya mendukung pemerintah untuk mewujudkan literasi keuangan digital masyarakat, melalui berbagai kegiatan guna mendukung transformasi digital yang mulus dan lancar bagi merchant dan pelanggan kami,” pungkasnya.

Baca Juga: Bank BTN Kejar Pertumbuhan Kredit hingga 11% di 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: