Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Indonesia dan Filipina, Xendit Siap Ekspansi ke Malaysia

Setelah Indonesia dan Filipina,  Xendit Siap Ekspansi ke Malaysia Kredit Foto: WE
WE Finance, Jakarta -

Memasuki tahun 2023, perusahaan rintisan atau startup fintech payment gateway, Xendit akan menjajaki pasar baru di Asia Tenggara. Rencana ini merupakan strategi Xendit dalam memperkuat bisnisnya di benua tersebut. 

Co Founder dan COO Xendit Group, Tessa Wijaya mengungkapkan perusahaan akan melebarkan sayap ke Malaysia. Menurutnya sebagian besar negara Asia Tenggara masih dalam tahap awal dalam melakukan digitalisasi pembayaran. Sehingga wilayah ini dinilainya masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh berkembang.

"Kami merasa bahwa ekspansi kami ke negara-negara Asia Tenggara sesuai dengan misi kami. Perusahaan ingin mengembangkan infrastruktur pembayaran digital di Asia Tenggara. Jadi, kami lihat dengan kesuksesan produk-produk yang telah kami buat di Indonesia maupun Filipina, memang ada kebutuhan yang bisa dikembangkan juga untuk negara seperti Malaysia," papar Tessa saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/1).

Meski begitu, Tessa tak menampik fakta bahwa negeri Jiran tersebut juga telah menerapkan metode pembayaran digital yang lebih canggih.

"Metode pembayaran beberapa di sana mungkin sudah lebih canggih daripada di sini karena mereka ada fokus juga dengan kartu. Tapi kami masih melihat ada pasar di Malaysia sendiri. Di mana teknologi yang kami kembangkan ini akan dapat digunakan juga di sana," jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Risiko Sistemik, OJK Terbitkan Aturan Baru Soal Permodalan Bank

Selain itu, Tessa juga melihat ada beberapa merchant global yang ingin masuk ke pasar Asia Tenggara. Namun mereka membutuhkan akses untuk masuk metode-metode pembayaran yang memang berada di wilayah tersebut melalui satu pemain.

"Jadi menurut kami ini sanga penting agar Xendit dapat membawa bendera Indonesia ke dunia global itu. Sangat penting juga untung kami agar dapat mempunyai presence di Asia Tenggara," imbuhnya.

Tessa pun berharap agar Xendit dapat terus melebarkan sayapnya ke negara-negara lain di Asia Tenggara.

"Ya, bisa dibilang menjadi pelopor nomor satu di Indonesia. Di Filipina pun kami juga sudah menjadi kehadiran yang kuat. Semoga tahun ini dan ke depannya kami bisa berkembang lebih pesat lagi," pungkasnya.

Didirikan pada tahun 2015, Xendit menawarkan layanan payment gateway yang memungkinkan startup dan UMKM memproses pembayaran digital. 

Pada Mei 2022, perusahaan fintech ini berhasil mengumpulkan US$ 300 juta dalam putaran pendanaan seri D yang dipimpin oleh Coatue dan Insight Partners.

Baca Juga: Transaksi Paylater di Xendit Melonjak hingga 10 Kali Lipat pada 2022

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: